Share

Keputusan Berat

Aku tertegun. Dia, Haidar melamarku? Keheneningan menyelimuti suasana. Bersama cahaya kekuningan lilin yang bertiup kesana kemari.

Kupejamkan mata, dan menarik napas dalam-dalam.

"Aku...."

Menggigit bibir bagian bawahku. Sesuatu yang mengganjal terasa sangat nyata.

"Aku hargai usahamu. Dan terimakasih untuk selama ini telah hadir di hidupku. Sukarela membantuku dari masalah yang menerpa. Tapi---"

Ya Tuhan, bantu aku mengatakannya.

"Maaf, aku... Aku tidak bisa," ucapku lirih.

Pegangan itu meluntur. Berikut kotak yang perlahan menutup.

"Aku harap kamu mengerti. Tapi, aku tidak bisa." Kutatap wajahnya dengan segenap perasaan yang menghujam. Maafkan aku, Haidar.

Sejenak Haidar terpaku. Barulah tak berapa lama kemudian, senyumnya kembali terbit. Meski tidak secerah biasanya. Maafkan aku yang mengecewakan.

"Tidak apa. Tidak perlu minta maaf. Justru akulah yang minta maaf. Aku yang terburu tanpa mel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status