Share

Publikasi

Untuk pertama kalinya, Niswah tidak takut berangkat bersama Arjun. Bahkan, dia tidak menolak saat Arjun tidak memarkirkan mobilnya di area parkir dalam seperti biasanya.

"Maaf, sepertinya di dalam sudah penuh. Kita parkir disini saja ya?"

Niswah mengangguk tipis.

"Em, kau bisa keluar nanti, kalau sudah agak sepi. Untuk terlambat, kamu bisa pura-pura izin sama saya."

"Tidak apa, Pak. Bareng saja."

"Hmm? Kau serius?" Arjun otomatis mengerutkan dahinya. Apa gadis itu tidak masalah, hubungan mereka akan ketahuan. Namun gadis itu mengangguk, mantap.

"Meski bapak suami saya, tapi jangan sampai saya mendapat keistimewaan. Kalau saya terlambat, katakan saja terlambat."

Arjun mengulas senyum. Mengusap kepala istrinya, bangga. Sebenarnya, dia juga tidak mau bersikap berat sebelah. Namun rupanya Niswah bisa menyikapinya dengan dewasa.

"Kalau begitu ...."

"Kita keluar bersama-sama."

Senyum Arjun makin lebar. Ah, akhirnya, dia tak perlu menyembunyik
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status