Share

Chapter 14. Arwah Gentayangan di Kamar Mandi

Mirna menghentikan mobilnya di depan rumah bercat putih. Dia mengambil remot dan menekannya, pintu pagar rumah terbuka sendiri.

Chandra takjub! Mulutnya melongo, seumur- umur baru kali ini melihat pintu pagar seperti punya Tante Mirna. ”Wow keren!” celetuknya tak sadar. Haji Komar, orang terkaya di desanya pagar rumahnya biasa saja.

Mirna hanya tersenyum mendengar celetukan gadis itu. “Ayo masuk,” ajaknya sambil membuka pintu rumah, gadis itu mengikutinya.

Chandra melayangkan pandang, rumah bergaya minimalis dengan taman kecil itu kelihatan sunyi dan muram. Sisa-sisa rintik hujan tadi pagi masih terasa basah pada daun-daun bunga kamboja, bougenvile yang berserakan menutupi rumput yang mulai meninggi. Sedangkan bunga gantung yang berderet indah di teras sebagian layu dan kering.

Gadis itu merasakan ketidaknyamanan, ada hawa dingin menyapu wajahnya saat memasuki rumah Tante Mirna. ia percaya takhayul, kematian Bulan yang tidak wajar membuat bulu kudukny

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status