Share

27. Penasaran

Arun masih enggan beranjak dari tempat tidurnya, hari ini memang sengaja tak ingin kemana-mana.

TOK! TOK! TOK!

Terdengar suara ketukan dari pintu kamar Arunika.

“Iya, jawabnya sambil melangkah dengan malas membuka pintu.

“Mama, ucapnya sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.

“Tumben kamu jam segini masih di kamar, mana belum mandi. Kamu enggak lihat Run kerjaan di dapur banyak. Bu Ijah sampai kewalahan. Lagian mana Winda katanya mau bantu Mama,” ucap Mama tanpa henti.

Arun menghembuskan nafasnya, ia pun berjalan dan duduk di tepi tempat tidur. Mama tanpa di suruh pun mengikuti langkahnya dari belakang.

“Winda sibuk, Ma. Kalau harus ninggal toko kayaknya enggak mungkin. Mama ‘kan tahu sampai Arun cari karyawan lagi,” jelas Arun.

“Gini aja Run, gimana mulai sekarang kita fokus buat roti aja, enggak usah kue tradisional. Tapi kalau ada pesenan kita baru buatin,” usul Mama.

“Terserah Mama aja. Lagian Arun buka tok
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status