Share

part 22

Bugh!

“Avan!”

Beberapa pasang mata Nampak terkejut dengan aksi pemukulan yang menyebabkan korban hingga terjerembap begitu saja disusul pekikan oleh Farrin. Tak ada yang berani bersuara dan bergerak melerai. Hanya Farrin yang langsung menghampiri mereka dan langsung menolong Vian, si korban pemukulan Avan.

Semua yang hadir di sana mengerti, betapa Avan menahan emosi di acara pernikahan yang telah usai itu. Seharusnya, ia yang menjadi mempelai pria dan pengantin baru malam ini. Ia juga harus merelakan acaranya dimiliki orang lain. Mempelai wanita yang seharusnya bisa ia pandang senyum manisnya dengan pipi yang merona seperti biasa ia goda, harus menjadi mempelai orang lain dan berubah status menjadi adik ipar.

Setelah Farrin yang menolaknya mentah-mentah di hadapan pastur, Avan tak banyak bicara. Ia seolah bungkam dan siap mengeluarkan emosinya di waktu nanti. Ia juga tak mengeluarkan emosi saat menyuruh Vian berganti pakaian dengan miliknya. M

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status