Share

129. Kedewasaan Diri

Delice memberikan secangkir teh untuk Naura sebelum ia memulai pertarungannya dengan Kiana. "Sayang, minumlah supaya tubuhmu terasa lebih hangat," kata Delice.

"Terima kasih!" jawab Naura singkat.

         Naura menerima teh tersebut. Cangkir cantik itu sudah berpindah tangan dari tangan Delice ke tangan Naura.  Namun…

Prang!

"Eh!" Pekik Naura sembari mematung. Bahkan posisi tangannya yang elegant itu tidak bergerak.

"Ibu!" pekik Kiana.

            Teh tersebut berserakan. Puingan kacanya bertebaran. Apa yang terjadi? Kenapa Naura tiba-tiba gemetaran? Pikir Ken.

'Gelasnya tidak terjatuh dari tangan Naura tapi dari jarinya,' batin Delice.

"Naura, jangan!" cegah Delice ketika Naura hendak memungut kotoran gelas tersebut.

"Ibu, biar pelayan yang membereskannya," kata Kiana.

"Naura, jangan! Kau tidak perlu repot-repot melakukannya." Ken juga menunjukkan perhatiannya.

"Naura, apa yang t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
S Rohmah
Kenapa aku lebih penasaran sama ken naura yah,ketibang delice kiana wkwkwk. 2 orang yang sedang merasa canggung karna masalalunya,terus bertemu dan berbicara,uuhhh pasti sangat terharu.Hahahaha. Kalo delice kan sudah tak aneh lagi yah sama kekuatannya,kalo gak menang,ya pasti kalah.Hahaha
goodnovel comment avatar
Mikayla Azahra
Aku kira part ini bertarung, ternyata baru mau bertarung.... . Oke Delice kiana semangat .........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status