Share

230. Prahara Cinta

                Kiana merenung menatap bintang. Rasanya disuruh menunggu itu sangat membosankan. Kiana hanya merangkai bunga karena ia jenuh. Ingin berlatih, tapi tubuhnya sudah sangat lelah untuk bergerak dengan gerakan yang berat.

Srak ... Srak ... Srak ...

                Terdengar suara langkah seseorang yang menginjak dedaunan kering. Langkahnya terdengar lambat tapi ketika Kiana membalikkan tubuhnya, seseorang sudah berada di belakangnya.

“Akh!” pekik Kiana. Ia hampir saja terjatuh karena menabrak tubuh yang besar dan kokoh. Orang tersebut menangkap pinggang Kiana. Ia terselamatkan dari nyeri pinggang yang akan terasa sulit lebih dari hasil pertarungan sengit.

“Apa kau baik-baik saja?”

“Kak Zeki!” pekik Kiana. Ia buru-buru melepaskan diri dan men

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status