Share

242. Penghancuran Dimulai (Tiga)

Mata Renza mendelik. Melihat wajah wanita yang saat ini tengah mencium bibirnya. Bibirnya terasa dingin tapi tetap lembut. Tangan yang mungil itu mulai menutupi mata Renza  yang menatapnya tanpa ragu.

          Raina merasakan kekarnya tangan Renza tengah menghimpit pinggangnya. Kedua tangan yang memeluknya dengan agresif. Membuat tubuhnya menempel tanpa cela. Mereka berdua sangat intim padah berada di depan pintu.

"Nona, saya pergi dulu karena ada beberapa urusan," ucap Arin.

          Raina mengangguk. Arin penuh pengertian. Ia membiarkan Raina menghabiskan waktunya bersama Renza.

          Ciuman Raina  lembut. Bibir Renza  perlahan basah oleh air liurnya. Manis sampai Renza  tak bisa berkata-kata. Renza mulai membalas tanpa memperdulikan salju yang mendinginkan tubuh mereka.

          Lidah Renza  menyeruak masuk, memenuh

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status