Share

Bab 52 : Pelangi

Tepukan lembut di bagian pipi membuat kedua mataku lantas terbuka. Dirga masih betah memelukku pagi ini. Bibirku tersungging melihat pemandangan yang selalu menjadi mimpi bagiku tersaji di depan mata. Biasanya antara aku dan dirinya bangun masing-masing sibuk mempersiapkan hari.

"Saya sudah meluangkan waktu untuk berjumpa. Apakah saya bisa mengajak bertemu di hari libur nasional di Madiun?"tanya Dirga mengemukakan kembali idenya semalam.

Pria itu ingin mengadakan perjumpaan keluarga untuk menghibur ku. Tapi bagiku pertemuan itu bukan hanya sebuah momen formalitas. Sejak menikah, aku belum pernah berbakti pada kedua mertua dan hanya saat itulah bisa bertemu Rania lagi. Aku dan Dirga akhirnya sepakat memberitahu Rania informasi itu tanpa perantara orang lain.

Fakta memang lebih menyakitkan dari khayalan. Tetapi semua hal itu akan lebih baik dinyatakan sejak awal sebelum Rania beranjak dewasa. Perubahan emosional anak-anak ketika mendapati sesuatu yang mengerikan seperti itu bisa memicu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status