Saat Lucas keluar dari kamar mandi, lampu kembali hidup. Aku memekik kaget saat melihat wajah Lucas dengan pencahayaan sempurna.
“Apa yang terjadi?” Tanyaku tercekat. Di pipi sebelah kanannya ada sebuah goresan dari samping matanya sampai ke rahangnya, dan luka itu terlihat dalam.
Aku berjalan maju dengan mata membelalak.
“APa yang terjadi? Kenapa bisa seperti itu?” Tanyaku masih tak percaya.
Ia tak menjawab, mata hijau tuanya menatapku, seperti orang melamun.
“Lucas!” Ucapku setengah berteriak, aku lalu membawanya ke atas kasurku dengan menggandeng tangannya. Lalu aku berbalik, berjalan cepat kea rah pintu dan melihat ke luar, aku memastikan tak ada seorang pun di luar.
“Tak ada orang lain di apartemen ini, sudah kuperiksa.” Ucap Lucas paham dengan apa yang kulakukan. Aku lalu menutup pintu dan menguncinya. Aku sempat bersandar pada pintu dan menetralkan detak jantungku.
“Ya Tuhan
Kami semua kembali ke dalam kamar, tak terkecuali diriku.Ibuku tadi bilang bahwa ia dan saudaraku semua akan menginap sampai besok, dan akan kembali ke Texas. Sepertinya dengan pesawat pribadi Dave lagi. Aku digandeng oleh pria yang sekarang resmi menjadi tunanganku. Micahel Robinson, oh… ada banyak sekali yang ingin kubicarakan dengan pria ini! Termasuk betapa lancangnya ia langsung mengadakan acara ini.Nanti…di kamar… nanti… aku mencoba sabar. Pria di sampingku tersenyum sepanjang jalan menuju kamar kami.Kami berpisah dengan beberapa orang, ayah dan Ibuku ternyata ada di lantai di bawah kami.Dave masih menggandengku dan kami sudah tiba di lantai kami, begitu lift dibuka menampilkan pintu kamar kami.Dave membukakan pintu untukku dengan sebuah gesture yang manis? Seperti seorang ksatria membukakan pintu untuk seorang ratu.Aku masuk, dan saat pintu ditutup. Aku memandang Dave dengan tatapan penuh amarah. Aku
Ia tak benar-benar mengurungku. Kami tidur di ranjang yang sama, tapi tak ada yang terjadi. Ia memintaku untuk menikmati liburan ini.“Jadi ini bukan sebuah photo shoot?” Tanyaku setelah kami berdua sudah turun untuk sarapan, ayah dan Ibuku mungkin akan pulang saat ini, mereka sudah mengatakannya tadi, dan aku sudah berpamitan. Salah seorang karyawan Dave yang akan mengantarkan mereka sampai ke rumah kami di Texas.“Nope. Ini adalah acara pertunangan kita.” Ucapnya dengan sebuah senyum lebar dan mencium jemariku.Aku melepaskan tanganku dari lilitannya, dan memukul bahunya pelan.“Kau ini! Ini sangat tak adil! Jangan pernah ulangi lagi!”Ia mengangkat kedua tangannya di atas dan berkata okay kepadaku.“Lalu pemotretan itu?”“Tak ada pemotretan… sama sekali, aku memutus kontrakku dengan brand pakaian dalam itu. Aku membayar mahal… aku memikirkan perasaanmu… aku
Aku tidak bisa tidur semalaman, ada rasa gelisah karena ketakutanku sendiri. Telingaku seperti menangkap suara langkah orang di depan kamarku. Aku takut… ada seseorang berniat jahat kepadaku.Aku sudah mengunci kamar ini, jadi seharusnya aman kan? Tetapi aku tetap mendengar suara itu.Hah! Akhirnya aku putuskan untuk mengambil ponsel dan mengetik cepat ke nomor yang baru saja ku save. Dengan nama Lucas Bodyguard.“Aku takut.” Send. Aku tak peduli lagi kalau ia mau meremehkanku, daripada aku tak bisa tidur semalaman. Daripada ak umati konyol…di tangan orang asing yang berniat mencuri… atau Mario yang meruoakan Maniac.“Why?” Jawabnya cepat. Ia sepertinya belum tidur, padahal sekarang sudah jam satu dini hari.“Aku mendengar suara langkah orang, aku takut ada seorang maniak yang mau masuk ke kamarku.” Jawabku jujur. Otakku saaat ini dipenuhi dengan banyak sekali bayangan buruk atas sesuatu hal
Tubuhku menggigil saat masih merasakan tubuh Lucas yang berdekatan denganku. Kami tidur di kasur yang sama…setelah sebuah make up session yang mengagumkan. Kenapa hanya dengan ciuman aku merasa seperti habis bercinta dengannya?Ia tidur dengan kaus abu-abunya, aku berharap ia tak memakai pakaian saat ini, agar aku bisa mengelus dada dan perutnya yang sepertinya sangat berotot. Kau ingin menyentuhnya… menciuminya…apakah aku terdengar seperti pervert? Masa bodoh? I want him, yet… aku ingat nasihat Rose, jangan berikan diriku terlalu mudah. Aku akan memastikan no sex without married dengan Lucas. Ha…I know itu sangat tidak fair untuknya, karena selama ini aku melakukannya dengan orang lain bahkan di kali pertama kami melakukan kencan. But I want us to be different. Aku mau kami benar-benar berujung di sebuah pernikahan. Indah…dengan anak yang banyak. Menua. Ah.. apa aku sedang bermimpi?Aku satu-satunya orang yang sadar, aku bisa
“Kau mau aku menciummu lagi?” Tanyanya dengan bulu mata yang hampir menyapu mataku. Kenapa ia memiliki bulu mata yang sangat indah. Ia terlihat cute tapi menggoda…bagaimana mungkin?! Aku mengangguk. Kepalaku mengangguk! Dasar kepala…berani-beraninya kau mengangguk tanpa perintah langsung dari otakku! Aku tak sempat meralat kelakuan kepalaku yang mengangguk, bibirnya sudah menyambar bibirku dengan sangat …. Sangat memabukkan. Aku terhanyut dalam permainan bibirnya…seakan aku adalah sebuah lollipop yang sangat ia suka. Aku memejamkan mata menikmati setiap friksi dan sentuhannya. Hmmm… berciuman dengan orang yang kau cintai…ternyata sangat mengasyikkan. What…cinta? Apakah aku mengatakannya? Ciuman yang terasa sangat magical itu akhirnya berhenti berkat sebuah dering ponsel. Aku mau berpura-pura tak mendengarnya…tapi sepertinya dering yang tak kunjung berhenti itu membuat Lucas terganggu. Ia berhenti dan menjauh dariku, ia mengambil
Kami tiba di kampus dengan statusku yang terlambat. Aku sudah memucat, ini adalah kelas perdana semester pendekku, dan aku terlambat setengah jam? Sangat impressive.Lucas sepertinya paham aku sedang gugup, terlepas aku membentaknya tadi…karena ia menuduhku perempuan matre.“Aku akan mengantarkanmu ke kelas, dan mengijinkanmu agar bisa masuk kelas.” Ucapnya santai. Niatnya baik, tapi karena aku sedang emosi, aku hanya mencebik.Saat keluar dari mobil, ada beberapa mahasiswa yang memperhatikanku, ada Rowena yang sedang berbicara dengan Gracia…teman sekomplotannya. Aku menoleh berlawanan arah, aku tak perlu memperburuk moodku saat ini.Aku dan Lcuas berjalan cepat, aku melihat jadwal mata kuliahku. Hanya ada dua mata kuliah, dan kelas pertama berada di lantai tiga di gedung baru.Aku mempercepat langkahku, untung saja aku memakai sebuah flip-flop, saat aku menaiki tangga aku setengah berlari karena cemas. Lcuas sepanja
“Kenapa? Kau keberatan kalau kupanggil kekasih?” Tanyanya dengan santai, wajahnya tersenyum kecil. Ia seperti sedang menggodaku.Aku menaikkan bahu, memang aku harus jawab apa? Aku sendiri bingung mau menjawab apa. Aku ingin berkata Iya, tapi aku terlalu keras kepala untuk itu. Aku ingin berkata tidak, tapi aku menginginkannya.Aku menghabiskan kue nikmat dengan suka hati, kuhapus ingatan mengenai kata kekasih tadi. Aku akan menikmati masa ini sebelum masuk lagi. Mata kuliahku berikutnya tak terlalu serius.Aku berjalan menuju kelas berikutnya, aku tahu kalau Lucas berjalan di belakangku. Dia mau apa? Aku malas bertanya, aku masih dalam fase diam setelah kejadian barusan.Saat tiba di kelas yang tertulis di jadwal, aku berbalik. Akhirnya tak sanggup menahan rasa penasaranku.“Kau tak boleh masuk ke kelas!” Ucapku dengan tangan berada di pinggang.“Kenapa? Setahuku…dosenmu berikutnya adalah orang yan
Aku bangun dini hari, aku lihat ke kananku Dave masih terlelap dengan dada telanjangnya. Ia telah bercinta denganku beberapa kali tadi malam, dan aku diam saja! Bodoh! Aku sangat bodoh! Aku benci dengan diriku sendiri. Aku melepaskan pelukannya di pinggangku. Aku bangun dan meringis nyeri di bagian bawah.Rasanya sangat sensitive dan menusuk. Sepertinya aku akan sangat sulit untuk berjalan. Akududuk dan meminum segelas air putih. Aku harus berpikir apa yang akan kulakukan setelah ini. Benar Dave dan aku sudah bertunangan tadi malam… tapi apakah aku mau hidup bersama dengannya selamanya, aku takut kalau aku sampai hamil..Dave akan menyusun rencana pernikahan sebentar lagi. Apakah aku mau menikah dengannya? No.Aku tak yakin ia adalah pria yang akan membuatku bahagia, ia menuntut dan tak memperdulikan kemauanku…perasaanku, terbukti kejadian tadi malam… aku pernah bilang kepadanya no-sex before marriage, bahkan berulang kali… dan tadi malam ia