Bab sebelumnya.
Irish hamil?
Bahkan Irish sendiri tidak merasakan apa-apa jika dirinya sudah positive hamil.
Irish pergi ke bazar musim gugur di sekitar komplek rumah suaminya. Dia pergi sendirian tanpa ada pengawalan khusus.
__________
Sebuah mobil Porsche berwarna silver berhenti di depan sebuah rumah. Pintu terbuka dan sosok pemuda tampan keluar. Dia melangkah masuk ke dalam rumah dan selang beberapa menit pemuda itu keluar dari rumah dengan berlari menuju mobil.
Irish sangat terkejut ketika mengetahui sosok ora
Bab sebelumnya. Pasien hamil enam minggu dan sekarang tengah terbaring di rumah sakit .... __________ "Kenapa ini harus terjadi padamu lagi?" Benjamin benar-benar merasa sangat bersalah, dia membelai lembut rambut Irish dan memandangi wajah sang istri yang pucat. Benjamin menggenggam tangan Irish. Bayangan kejadian setahun yang lalu mulai muncul kembali di kepala Benjamin. Denyut nadi yang berdetak lemah, akan tetapi pada akhirnya kembali normal. Drrtt ... Drrtt ... Drrtt .... Suara getaran ponsel milik Benjamin membangunkan Irish, sedangkan si empunya ponsel tertidur lelap. Irish meraih ponsel Ben yang memang tergeletak dekat dengan jemari
Irish duduk di sofa. Matanya tajam menatap layar televisi. Sebuah berita yang membuat dadanya mulai terasa sesak mendengarkan sang pembawa berita menjelaskan tiap detailnya. Tiba-tiba Benjamin datang dan merebut remote yang sedang digenggaman Irish. "Berita tidak penting. Berita seperti itu akan membuatmu sakit kepala. Lebih baik aku matikan saja televisinya," ucap Benjamin. "Dia kan ...," ucapnya terhenti dan menatap Irish. Ben menarik napas, "Dia kan yang menyerangmu di bazar kemarin," lanjutnya. "Ba-bagaimana kau tahu hal itu?" tanya Irish kaget. Benjamin mendekati istrinya, lalu dia jongkok di depan istrinya. "Aku tidak ingin terjadi apa-apa denganmu. Jika bukan karena Marky, aku tidak tahu apa yang akan terj
Salam bulgos eh selamat malam epribadeh .... Bab sebelumnya. Grace Van Dirk telah kembali ke Leiden? ________ Berita kaburnya beberapa narapidana dari penjara telah sampai ke telinga Alexander Van Willems. "Semoga keparat itu tidak ikut kabur," ujarnya. Pria tampan itu mulai khawatir, akan tetapi ditepisnya perasaan itu. Sekarang yang Alex khawatirkan adalah istrinya. Kehamilan Ayana yang sudah memasuki usia lima bulan. Alex sendiri sudah sedikit mengurangi pekerjaannya. Sang istri, Ayana juga sudah mendengar tentang berita tersebut. Di satu sisi, dia juga mulai khawatir. Namun, disisi lain, dia berusaha untuk tetap berpikir positif. Lain ceritanya dengan Benjamin, pria itu sekarang lebih over-protected pada sang istri. Tidak dipungkiri Ben juga mulai merasa kh
Seorang wanita berjalan mendekati Mike dan Duncan di sebuah kafe. Tanpa basa-basi, wanita itu langsung duduk di antara Duncan dan Mike. Kedua pemuda itu tersentak kaget. "G-Grace!" Serentak mereka berdua menyebut nama wanita itu. Bahkan Mike sempat menyemburkan air yang telah di minumnya. "Hai ... lama kita tidak berjumpa. Apa kabar kalian?" tanyanya tersenyum sumringah. "Ki-kita baik kok, iyakan?" Kaki Mike menyenggol kaki Duncan. "Ah, iya kita dalam keadaan baik," balas Duncan melirik Mike sambil memberi kode. "Oh, di mana Benjamin? Dia pasti datang ke sini kan?" tanyanya antusias. "Ah ... itu, kita hanya berdua kok," sahut Mike menyedot minumannya. "Benarkah? Lalu di mana Benjamin sekarang?" tanyanya lagi. "Kami berdua sudah lama tidak bertemu dengan Benjamin!" timpal Duncan. "Kenapa?" Grace terlihat penasaran.
Bab sebelumnya. Amber segera keluar dari mobilnya, begitu pula dengan wanita yang mengendarai mobil sedan itu. Saat kedua mata itu saling bertemu. "Amber Brouwer!" "Grace Van Dirk!" ____________ Kedua wanita itu saling menatap. Tatapan mata Grace terlihat sinis, berbeda dengan Amber yang terlihat sangat kalem dan tenang. "Kau!" seru Grace. "Sedang apa kau di sini? Apa kau baru saja bertemu dengan Benjamin?" terka Grace. "Benjamin?" Amber mengulangi satu kata itu. "Iya, Benjamin. Aku seperti berpapasan dengan mobilnya dan kau juga berada di sini. Kalian berdua pasti masih punya hubungan kan?" "Aku memang bertemu dengan Benjamintadi. Kenapa memangnya? Kau cemburu?" Amber justru memanas-manasi Grace. "Kau——" Grace tersulu
Bab sebelumnya. Amber membalikkan badannya dan menatap Grace. "Aku tidak tahu!" jawabnya singkat dan meninggalkan Grace begitu saja. Wanita seksi itu terlihat sangat geram, dia mengepalkan kedua tangannya. Di antara keduanya memang pernah ada dendam dan keduanya pun pernah berseteru. __________ Seorang wanita sedang aktif memantau suasana di sekelilingnya. Entah apa yang sedang dic
Bab sebelumnya. "Dia pun belum tahu kalau aku sudah menikah, jika dia tahu aku sudah menikah dengan Irish. Maka Irish lah yang akan menjadi sasarannya!" "Maksudnya?" Alex menatap tajam Benjamin. "Wanita itu sangat terobsesi denganku, jadi aku khawatir akan keselamatan Irish." Alexander dan Marky saling pandang lalu beralih menatap Benjamin. __________ Sebuah mobil hitam menepi di pinggir jalan yang tidak begitu jauh dari mobil metalic silver milik Benjamin. Tampak seorang perempuan keluar dari mobil tersebut dan dia ikut bergabung dengan Benjamin dan juga lainnya. Marky yang masih serius memperhatikan ke seberang jalan sana, akhirnya memberi saran pada Benjamin dan juga Alex. "Aku rasa lebih baik Tuan Muda Ben dan Nona Irish bertukar mobil dengan Tuan Muda Alex
Bab sebelumnya. "Ah benar, Grace kan orangnya nekad. Ben, lalu apa yang akan kau lakukan?" Mike menatap Benjamin. Benjamin hanya menggeleng. "Aku masih memikirkannya," jawabnya. "Akan tetapi aku pun bingung, keadaan sudah berubah. Aku juga tidak ingin membahayakan Irish," lanjut Benjamin. "Kami berdua akan mencoba membantumu, Ben," timpal Duncan. "Benar Ben, kami akan mencoba mencari cara," sambung Mike. Ketika mereka bertiga sedang asik bercanda sambil menikmati hidangan yang mereka pesan. Tiba-tiba mereka dikagetkan dengan seorang wanita yang langsung duduk dan bergabung bersama dengan mereka bertiga. ____________ Ketiga laki-laki itu spontan l