“Pak Levi, kemari.”
Billy memanggil Levi untuk berkumpul bersama mereka berempat. Walau singkat tapi mereka berlima pernah menjadi satu tim menjaga Gita.
Tak terasa sudah 3 bulan lamanya Levi bekerja di kediaman Tuan Baron Lee. Di waktu yang sangat singkat itu banyak hal yang sudah terjadi.
Levi kembali teringat saat pertama kali dia bertemu dengan Gita adalah karena sebuah kecelakaan, setelah itu mereka kembali dipertemukan karena Levi harus mengikat perjanjian kerja dengan Tuan Baron demi melunasi hutang-hutangnya kepada para rentenir.
Di kesempatan lain, Levi juga teringat dia harus berkelahi dengan beberapa preman di klub malam karena harus menyelamatkan Gita dari tangan lelaki busuk. Setelah itu kejadian demi kejadian tak terduga bersama Gita membuat dia menjadi semakin menyukai gadis itu.
Kenangan malam hari di Paradise Land, adalah kenangan yang paling sulit untu
Gadis itu menyukai Levi, pikir Dylan. Baru kali ini dia sadar kalau pria yang dicintai oleh Gita selama ini adalah pria itu.Itulah alasannya kenapa Gita selalu ingin berada di dekat pria itu, alih-alih bersama dengannya.Gita waktu itu tidak berani menyatakan perasaannya, karena saat itu Levi juga tidak pernah mengatakan kalau dia menyukai gadis ini.Tapi sekarang mereka berdua harus menikah, tidak mungkin mereka menghentikan acara ini.Dylan merasa ragu apakah dia harus meneruskan resepsi pernikahan, tapi bagaimana dengan para tamu undangan yang sudah datang, itu akan sangat buruk kalau mereka menghentikannya sekarang.*****Enam bulan telah berlalu, selama masa-masa itu Levi bekerja di kampus menyibukan dirinya dengan pekerjaan tanpa kenal lelah.Dia ingin melupakan segala hal yang terkait dengan keluarga Wang dan Lee, walau begitu tet
Beberapa bulan kemudian, pada hari minggu pagi anak-anak yatim sedang bermain dengan ceria di sekitar pelataran taman rumah. Levi terlihat sedang bercanda gurau dengan mereka semua.Tito sedang mengejar Maria yang sedang menjerit-jerit kegirangan. Bunda Reyha sedang duduk di dekat pintu masuk. Dia senang melihat anak-anak yang dia asuh terlihat bahagia.Bunda Reyha juga melihat Levi sudah semakin dewasa, sudah waktunya bagi pria itu untuk mencari pasangan hidup. Sekarang keadaan di rumah yatim sudah jauh lebih baik, dengan memanfaatkan uang kiriman dari Tuan Baron, Levi telah membelanjakan uang itu untuk membeli makanan, beberapa peralatan, juga memperbaiki rumah yatim yang sudah sangat tua.Bunda Reyha memang sudah sembuh dari sakitnya, tapi karena usianya sudah sangat tua, sekarang dia tidak boleh bekerja terlalu banyak. Bunda Reyha duduk di kursi sambil menikmati alunan musik dan angin sepoi-sepoi.
“Hai gadis cantik,” sapa seorang pria muda tampan terlihat sangat berkilau dengan setelan kemeja slim fitnya. “Boleh kenalan gak?”Dia berbicara kepada seorang gadis cantik yang sedang mengenakan blouse ketat berwarna putih memperlihatkan setengah tonjolan bulatan padat berisi berjalan di sekitar area bandara Soekarno-Hatta dengan rasa percaya diri tinggi. Dia berjalan lurus tidak mendengarkan apa yang baru saja dikatakan oleh pria muda tampan tersebut.Dengan mengenakan bawahan hot mini pink skirt dia berjalan bak bidadari dari surga yang berbadan montok dan seksi. Namanya Gita Indah Mutiara, berumur 22 tahun baru saja lulus dari sekolah bisnis ternama di Oxford Inggris. Dia memiliki bulu mata lentik, bola mata besar berwarna biru, rambut panjang lurus sedikit bergelombang dicat berwarna coklat tembaga, bibir manis merah delima, dan kulit mulus putih terawat seindah bunga salju.“Hei tunggu
“Hentikan,” teriak gadis cantik berbadan sintal itu kepada salah satu polisi yang sedang memegangi tangannya dengan penuh nafsu. “Lepaskan tangan kotor itu dari tubuh saya! Saya bisa berjalan sendiri, Bapak tidak usah cari-cari kesempatan buat pegang-pegang tangan saya seperti ini yah.”“Kamu itu yah,” geram polisi yang bertugas mengawal Gita. “Sudah berbuat salah, masih juga bersikap tengil seperti ini.”“Sudah biarkan saja dia jalan sendiri seperti itu,” kata polisi lain mengingatkan, sepertinya polisi ini memiliki jabatan yang lebih tinggi dari polisi sebelumnya.“Pak tolong biarkan saya saja yang mengurus semuanya,” ucap Carlos meminta kepada polisi yang membawa Gita untuk mendengarkan permintaannya. “Ini bukan kejadian yang disengaja, itu semua terjadi dengan sangat tiba-tiba.”“Ya, ya, ya kalian bisa
“Tampannyaaa pria ini,” ucap salah satu suster perawat ruang kelas VVIP. Dia meraba-raba otot-otot perut Levi yang saat ini masih terbaring lemas tak sadarkan diri setelah dirawat di rumah sakit selama 5 hari.“Ihh Evi kamu nakal, emangnya boleh kita pegang-pegang dia seperti itu?” suster lain yang ada di sebelahnya melerai perbuatan Evi yang tidak bisa menahan diri pada hasrat seksualnya.“Mmmhhh,” desah Evi tak tahan sambil menggigit bibir bagian bawahnya. “Kalau gak ada yang tahu kan gak apa-apa Lena, dugh ini cowok kok ganteng banget sihh, jadi kepingin pegang itunya.”Evi mengelus-elus paha Levi dari bawah ke atas yang saat ini hanya menggunakan celana dalam merk Calvin Klein sampai hampir mendekati batang kejantanannya.“Evi ihh jangan, ayo cepat kita harus berikan dia pakaian, nanti dia masuk angin,” bisik Lena kepadanya yang juga mul
“Pak Levi tolong bersabar,” pinta Carlos menenangkan. “Tuan Baron Lee, beliau telah sengaja datang kemari secara langsung untuk meminta maaf kepada Bapak atas kesalahan cucunya tempo hari.”Setelah diperkenalkan oleh Carlos, Tuan Baron Lee tersenyum kepadanya. Datang dengan maksud meminta maaf, tidak serta merta membuat kharisma dan wibawa yang dipancarkan oleh pria tua berumur 70 tahunan ini menghilang. Dia terlihat kuat dan punya pengaruh yang sangat besar kepada orang-orang yang ada di sekitarnya.Levi berupaya menghargai pria tua tersebut. Dia menunggu sampai Pak Tua yang bernama Tuan Baron Lee itu berbicara kepadanya.“Levi Strikeheart, seperti yang dikatakan oleh Carlos, nama saya Baron Lee, saya adalah kakek dari Gita Indah Mutiara yang tempo hari tak sengaja menabrak Bapak.”Mendengar nama dari pelaku yang sudah menabrak dirinya tempo hari, Levi terlihat ma
“Levi, kemarilah nak, sepertinya ini ada surat yang datang dari kampus tempat kamu mengajar nak. Coba kemarilah dan ambil suratnya, Bunda harus mengambil beberapa baju dulu untuk dijemur.”“Surat dari kampus? Bentar Bunda, Levi kesana sekarang.”“Ini dia suratnya nak, ambilah dan baca isinya disana. Bunda mau jemur baju anak-anak dulu yah.”“Baik Bunda terima kasih, nanti abis buka isi surat ini saya akan kesana untuk membantu.”Kepada ythBapak Levi StrikeheartDi tempatDengan surat ini kami hendak menyatakan dengan resmi bahwa tertanggal 6 Mei 2021, Bapak Levi Strikeheart telah dikeluarkan dari segala bentuk kerjasama yang selama ini terbangun dengan pihak kampus.“Apaaa!!!” raut muka Levi tiba-tiba berubah, dia tidak percaya dengan berita buruk yang baru saja dia terima.&nbs
Rangkulan preman berbadan besar yang berada di belakang Levi menahan gerakannya dengan sangat erat. Rangkulan itu membuat Levi kesulitan, dia tidak bisa bergerak ke arah kiri ataupun kanan. Sementara itu preman lain yang bertindik anting bergerak mendekat berniat untuk memukuli wajahnya.Levi tahu dia harus bereaksi cepat agar bisa keluar dari kesulitan ini. Memanfaatkan keunggulan fisiknya yang memiliki jangkauan kaki cukup panjang, Levi melompat tinggi ke arah belakang mendesak preman yang sedang merangkul tubuhnya untuk mundur beberapa langkah.Sambil melakukan itu Levi juga mengarahkan kedua kakinya yang sedang melayang di udara untuk menginjak tepat pada permukaan wajah preman bertindik anting yang berada di depannya. Gerakan itu menahan preman bertindik anting itu hingga kesulitan untuk memukuli dirinya.Tidak ada seorang pun yang menduga kalau pria tampan berpenampilan lembut itu bisa melakukan reaksi perlawanan s