Share

99. Ryo Mengetahui Kebenarannya

Keesokan harinya, Aoi menyuruh Bastian datang ke rumah Reon.

Dia fokus mengerjakan pekerjaannya dari jauh. Laptop hitam di kamar bernuansa putih.

Kemudian, Bastian pun datang dengan kikuk mencoba tidak memandang ke segala arah sembari menggaruk tengkuknya.

"Eee, ada apa kau memanggilku?"

"Tidak sopan! Beraninya masuk ke kamar gadis tanpa izin," tolak Aoi telak.

Bastian mendelik.

"Kau yang memintaku datang. Kau!"

Entah mengapa dia jadi sangat geram akan Aoi.

"Tetap saja. Kau tidak bilang permisi."

Bastian menghela napas panjang.

"Baiklah, permisi." memalingkan wajah yang sedikit memerah.

Dalam hati menggerutu banyak hal. Semuanya tentang Aoi.

Sampai Aoi berhenti berkutat dengan laptop. Memandang Bastian membuat Bastian tercekat.

'Apa yang direncanakan gadis aneh ini?!' bahkan suara hatinya menjerit.

Tiba-tiba Aoi menunjuknya.

"Foto aku, Tuan fotografer! Buat seluruh kamar ini menjadi seputih dan sesuci diriku. Jika hasilnya buruk, akan kugunduli kepalamu!"

"Hah?! Permintaan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status