Share

13. Jangan Memanggil Om

“Bagaimana? Apa Daddy sudah terlihat seperti seorang pilot sejati?"

“Hm! Seragam itu bikin Daddy terlihat seperti pahlawan di film-film! Aku bangga sama Daddy!”

Langkah kaki Lavina terhenti di depan pintu kamar Aurora saat mendengar percakapan ayah dan anak itu yang samar-samar karena pintunya tertutup.

Tawa Auriga terdengar menggema. “Daddy sayang kamu, bahkan jauh lebih sayang dari apapun di dunia ini. Ingat itu baik-baik, hm?”

“Iya, Daddy. Aku tahu. Aku juga sayang Daddy! Cepat pulang lagi ya, Dad!”

“Hmm….”

Suasana di dalam kamar tiba-tiba hening. Lavina yakin di dalam sana, Auriga sedang memeluk putrinya sebelum berpisah untuk beberapa minggu ke depan.

Pintu tiba-tiba terbuka. Lavina terkejut tapi tidak bisa menghindar atau pergi dari sana dalam waktu sepersekian detik.

Oh, sungguh! Auriga pasti mengira Lavina sedang menguping, walau kenyataannya memang begitu.

“Oh? Sedang apa kamu di sini?” tanya Auriga dengan ekspresi datar saat sosoknya muncul di pintu dengan seragam p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Siti Nur janah
perasaan cinta itu lavina
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status