Share

17. Terlupakan

“Maaas… akhirnya kamu pulang juga.”

Apa? Mas? Siapa yang meminta Lavina memanggilnya ‘mas’?

Auriga berhenti melangkah di ambang pintu rumahnya, saat Lavina berseru dengan wajah ceria sembari menghampirinya.

Auriga tercengang melihat penampilan Lavina yang berbeda seratus delapan puluh derajat dari penampilan biasanya.

Biasanya, Lavina selalu mengenakan kaos atau hoodie kedodoran dipadukan dengan celana jeans atau celana pendek rumahan, yang membuat gadis itu tampak seperti anak SMA.

Namun, pagi ini, Lavina terlihat feminin dengan dress putih selutut, berlengan panjang tapi kainnya transparan di bagian lengan. Sebagian rambutnya diikat di belakang kepala dengan aksen pita, sebagiannya lagi dibiarkan tergerai ke bawah bahu.

“Mas, kamu pasti capek. Ayo masuk.” Lavina tersenyum lebar sembari menggandeng lengan Auriga.

Bik Nimah menghampiri untuk mengambil koper sang majikan dan membawanya ke dalam rumah.

Auriga menatap Lavina dengan kening berkerut, ia masih belum mengerti dengan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Maranta Karoshi
iya sedih kalo ngebaca Lavina diperlakukan kaya gini sama Auriga
goodnovel comment avatar
Cilon Kecil
benar² bikin geleng² kepala nih kelakuannya Auriga
goodnovel comment avatar
Siti Nur janah
nah loh gimana sih sama istri sendiri mosok lupa oleh olehnya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status