Share

22. Mabuk

Dalam keheningan malam hari, saat bulan masih berada di puncak langit dan bintang-bintang berkelap-kelip dengan gemerlap yang lembut, Lavina merasakan sentuhan hangat selimutnya yang lembut di atas tubuhnya.

Matanya perlahan-lahan terbuka, dan ia mendapati ruangannya yang gelap hanya disinari cahaya bulan lembut, yang menerobos di celah-celah jendela.

Seingatku tadi aku belum matiin lampu, batin Lavina seraya mengingat-ingat apa yang ia lakukan sebelum tidur.

Hal terakhir yang ia ingat adalah ketika dirinya menyetel musik sembari membuka-buka buku mata kuliah bahasa Inggris dan kembali mempelajarinya. Lavina tidak mau kehilangan ilmu yang telah dipelajari sewaktu kuliah, dulu.

Lavina benar-benar yakin ia belum mematikan lampu dan tidak memakai selimut.

Lalu, siapa yang….

Oh? Luka bakar di tangannya pun sudah ditutup kain kasa dan tercium bau obat. Itu luka akibat terkena kopi panas sewaktu mempertahankan tas yang direbut Resa di rumah Mawar kala itu. Akan tetapi, sampai tadi malam Lav
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (5)
goodnovel comment avatar
karz_1112
lavina,... coba di tinju aja tuh om nya sampai pingsan, seperti kau tinju om2 genit di toilet kemarin... pelecehan ini mah... wkwkwkwkwk
goodnovel comment avatar
Cilon Kecil
waaaaaahh Auriga kai memang sesuatu sekali ya ......... kasihan ini Lavina mulai terjebak rasa yg tak biasa
goodnovel comment avatar
Siti Nur janah
tonjok aja Lavina auriga nya biar sadar, yang di depannya sekarang kamu bukan mantan istrinya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status