Enjoy Reading
Setelah memberi Aira obat dan teh hangat, kini mereka berbaring di ranjang dengan posisi miring. Alex memeluk tubuh Aira dari belakang juga mengelus perut sang kekasih naik turun, untuk meredakan sakit perutnya.Aira memejamkan mata menikmati elusan tangan Alex yang membuatnya nyaman, sakit perutnya sudah sedikit reda setelah dokter Edward memberinya obat.
"Ceritakan padaku bagaimana kau bisa kenal lelaki yang bernama Martines." Alex tak bisa menahan rasa penasarannya daripada menyimpulkan sendiri, berakhir meyakiti Aira, ia akan menanyakan langsung tentang kedekatannya dengan lelaki bernama Martinez.
Mungkin saran dari Edward benar berbicara dengan baik serta kepala dingin juga diperlukan, walau sebenarnya itu bukan gayanya.
Hembusan nafas pelan terdengar, kenapa Alex
Enjoy ReadingAlex meremas sebuah laporan yang diberikan oleh Ryan sang sekretaris. Menatap pemuda tersebut tajam."Jelaskan!" perintah Alex bernada dingin."Itu adalah bukti penggelapan dana yang dilakukan oleh beberapa orang penting di perusahaan ini," jawab Ryan tenang dan sesopan mungkin."Selama anda pergi mereka memanipulasi data keuangan sehingga menimbulkan kerugian yang cukup besar. Dan itu cukup berimbas pada beberapa perusahaan anak cabang. Dua perusahaan anak cabang anda sudah diambil alih. Anda pasti sudah tahu siapa pelaku sebenarnya. "Kedua mata Alex memejam, menyandarkan punggung pada kursi. Mendengarkan seluruh informasi yang disa
Part ini mengandung unsur kekerasan. Bijak dalam memilih bacaan. ⛏️🔫🔫 Enjoy Reading ........ "Wajah tampanku ini sangat tidak cocok dengan rantang di tanganku ini." Acer meletakkan bekal makan siang dari Aira di atas meja kerja Alex begitu keras membuat siempunya yang sedang berkutat dengan pekerjaannya menatapnya dengan dahi mengerut. "Aku baru tahu, kalian berdua memang pasangan yang serasi, sama-sama menjengkelkan," ujarnya lagi sedikit jengkel. "Sekarang tugasmu sudah selesai, pergilah!" perkataan Alex benar-benar membuat Acer terbengong beberapa saat, sebelum umpatan keluar lagi dar
Setelah sampai mansion, Alex langsung menuju kamar, melepas semua pakaiannya menyisakan celana dalam. Baju yang dipakai juga berbeda dari saat pergi. Menyibak selimut kemudian berbaring disebalah Aira.Alex membalik tubuh Aira yang tidur membelakangi, memeluk tubuh itu dan mencium pucuk kepalanya singkat. Kedua matanya terpejam lalu ikut terbuai kealam mimpi...Usapan lembut dikepala lelaki yang masih terlelap itu membuat tidurnya semakin nyaman bahkan enggan untuk membuka mata hingga suara halus memasuki indra pendengar, membuanya mengerjap."Al, bangun!" bisik Aira beberapa kali di dekat telinga Alex. Tanpa di duga tangan besar Alex meraih telapak tangan Aira, membawanya ke bibir, mencium jemari itu penuh cinta."Five minute, baby,"
Enjoy Reading..Tubuh Aira membeku saat menyasikkan pemandangan didepannya. Senyum cantik tersungging di sudut bibir. Tak jauh darinya pemandangan indah terhampar di sana.Terdapat papan kayu diletakkan diatas pasir yang berguna sebagai pijakan, disisi kiri dan kanan terdapat sebuah lampion kecil sebagai hiasan serta memasang kelambu bewarna putih untuk mempercantiknya.Terdapat beberapa tiang digunakan untuk menggantung lampion dengan ukuran yang lebih besar, beberapa bunga diletakkan disamping tiang tersebut.Hingga beberapa meter darinya tampaklah sebuah meja persegi terbuat dari kayu, diatas meja sudah terisi dua gelas dan 1 botol minuman, satu tangkai bunga mawar turut diletakkan ditengah meja.Senyum Aira semakin lebar kala meliha
Area dewasa bijak memilih bacaan 21+Bibir Aira dan Alex saling mencecap beradu begitu liar dalam desiran gairah yang mereka ciptakan. Ciuman hanya terlepas sebentar karna ingin meraup oksigen yang mulai habis setelahnya berlanjut lebih intim.Suara deru nafas terdengar bersautan ketika Alex melepas ciuman, bibir Aira masih terbuka dengan mata memejam erat dan dahi saling menempel. Perlahan kelopak mata itu terbuka menatap wajah Alex sayu. Entah mengapa Aira merasa tak rela bibir mereka terpisah."Kita sudahi semuanya," bisik Alex serak menahan segala gairah yang sudah memenuhi jiwanya. Saat ini mereka di mobil dan ia tak ingin berbuat lebih jauh lagi."Aku merindukanmu, Al," ucap Aira lirih tapi terdengar seperti desahan merdu yang menggoda Alex.Shhiiittt,&
Bagi Aira kebahagiaan terbesar dalam hidupnya adalah, melihat putri tercintanya bahagia. Apapun akan dilakukan asal bisa menyaksikan seyum cerahnya setiap hari. Namira, malaikat kecilnya.Aira Stania seorang wanita biasa, hidup di desa kecil dengan keluarga sederhana. Kedua orang tuanya hanya pekerja buruh tani, penghasilannya pun tak seberapa. Hidup serba pas-pasan. Dia juga masih memiliki seorang adik laki-laki yang duduk dibangku SMA.Sejak perceraiannya dengan mantan suami, Aira harus menghidupi putri tercintanya yang berumur dua tahun sendiri. Mantan suaminya tak pernah lagi memberi nafkah untuk putrinya. Keadaan itulah yang memaksa Aira harus membanting tulang sendiri. Kadang ia akan bekerja buruh cuci atau di warung-warung kecil di desanya.Beberapa bulan lalu, tetangga Aira yang baru pulang dari luar negeri menjadi TKW memberi tawaran pada Aira untuk menjadi TKW di Taiwan.Awalnya Aira ragu, tapi s
Enjoy Reading......Tak pernah terbayangkan dibenak Aira akan bekerja di tempat semengerikan ini. Rumah besar bak istana Negeri dongeng, tapi tampak suram dan menakutkan.Dalam angannya ia akan menjaga lansia seperti kebayakan temannya yang bekerja di Negara ini.Taiwan adalah salah satu Negara yang banyak mempekerjakan para TKW atau TKI dari Indonesia, salah satunya Aira, yang sekarang mencoba peruntungnya untuk menjadi TKW di sini.Karna sebagian besar yang menjadi TKW hidupnya berkecukupan. Gaji yang diberikan cukup besar bila di kruskan dengan uang Indonesia.Tapi angan-angan tak sesuai kenyataan. Bukannya merawat orang tua yang selalu dipelajari di tempat pengajarannya dulu, malah Aira harus di hadapkan dengan pria gila yang tak bisa melakukan
Aira povSetelah kejadian berapa hari yang lalu aku sudah terbiasa akan keaadaan. Mencoba menerima semua sikap boss sialanku. Setidaknya dia tidak bertingkah terlalu ekstrim seperti saat pertama kali datang kemari.Malam ini aku harus melihat keadaan Bossku, Alex. Apa lelaki itu sudah tidur atau belum? Sebab pada saat dia tidur saja aku baru bisa membersihkan ruangannya. Tidak ada yang berani memasuki kamarnya atau dia akan sangat marah saat melihat orang baru.Kumasuki ruang gelap itu perlahan, tempat ini semakin meyeramkan saat malam hari. Kuyalakan lampu kecil yang ada disebelah tempat tidur. Aku melihat Alex terlelap di tempat tidur dengan tubuh terl