Share

MHL 148

Ghina duduk dengan menatap Evangeline yang kembali diikat ke kursi. Kedua tangan Evangeline terikat ke belakang, dengan mulut yang ditutup kain. Wanita itu tersenyum penuh kemenangan, karena berhasil memancing Devan ke sana.

"Apa kamu rindu suamimu? Tenang saja, dia akan segera tiba." Ghina tertawa setelah berucap. Kedua tangan bersidekap dada, dengan senyum yang tak pernah pudar dari wajah.

Evangeline terus menggerakkan pergelangan tangan, berharap agar ikatannya longgar dan lepas, agar bisa mencekik wanita itu. Ia tidak peduli meski Ghina berumur lebih tua, karena wanita itu juga tak punya hati dan tak bermoral.

Suara mobil terdengar di halaman rumah, Ghina langsung berjalan ke arah jendela dan mengintip dari balik gorden agar bisa melihat keluar.

"Wah, suamimu memang lebih tampan jika dilihat dari dekat." Ghina tersenyum, kemudian kembali menoleh Evangeline.

Evangeline memaksa agar ikatan di pergelangan tangannya supaya bisa sedikit longgar, bah

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status