Share

MHL 167

Setelah menangis begitu lama, akhirnya Evangeline pun sedikit tenang. Ia terus memeluk Devan, takut jika kehilangan suaminya.

"Kamu pasti ketakutan," kata Devan seraya menyematkan anak rambut yang menutup pelipis Evangeline, sebelum mengusap pipi dengan lembut untuk menghapus jejak air mata di sana.

"Sangat, aku sangat ketakutan," ucap Evangeline. "Aku tidak tahu apa yang akan aku lakukan jika kehilanganmu," imbuh Evangeline.

Devan menarik napas panjang dan menghela perlahan, semakin mempererat pelukan dan mengecup pucuk kepala Evangeline berulang kali. Devan menceritkan semuanya, bagaimana pesawat itu bisa hilang kontak, dan bagaimana dirinya terus berdoa agar bisa pulang ke pelukan sang istri.

"Saat pesawat, terbang dengan tidak stabil, orang yang pertama kali melintas dalam pikiranku adalah kamu. Aku memegang erat pegangan kursi, memejamkan mata kemudian membayangkan senyummu. Saat itu aku berdoa agar bisa kembali dan melihatmu lagi, berjanji jika

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status