Share

Peringatan Bryan

Bryan tak lagi dapat berkata apapun saat Anandita mengultimatum dirinya tadi. Dia juga tidak mengerti kenapa ucapan itu lolos begitu saja dari mulutnya. Baginya, Anandita seperti magnet yang dapat menariknya kapan saja.

Hanya dengan melihat wajah baby face Anandita, dirinya sudah terhipnotis. Merasa  ingin terus berdekatan. Apalagi melihat lekuk tubuh indahnya. Membuat kepalanya serasa diremas. Sakit tak berujung. Semua yang ada di diri Anandita, sudah seperti racun baginya. Racun yang dapat membunuh jiwanya hanya dalam beberapa detik. Karena aroma tubuh gadis itu selalu saja menjerat birahinya yang tidak bisa dia salurkan.

Bryan, menunggu istrinya yang sedang berganti pakaian di dalam kamar mandi. Lebih tepatnya gadis itu sedang membersihkan tubuh, lalu mengganti gaun kebayanya dengan pakaian biasa.

Menunggu?

Mungkin tidak. Untuk apa dia menunggu kalau ujung-ujungnya Anandita tidak mau disentuh apalagi disetubuhi. Gadis itu tetap mempertahankan pend

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status