Share

39. Ciuman Untuk Ana

Ana melihat Jay terdiam. Napasnya memeng sedikit tersengal dan wanita itu tahu, jantung Jay saat ini pasti berdetak dengan cepat. Ia tak mengelak ataupun melarikan diri. Jay hanya bisa memandangi Ana dengan senyum tipis di bibirnya. Ia juga menoleh pada mimih dan apak yang masih terbengong dengan mulut setengah terbuka menanti pembelaan dari Jay. Namun lelaki itu bungkam. Jay tahu risikonya saat ini memukulkan benda keras di kepala Darto dan jika ia ditolong dengan cepat, maka lelaki itu bisa selamat. Namun sayang, sepertinya lelaki bejat yang hampir saja memperkosa Ana malah mati di tangannya. Ia tahu ini salah, hanya saja tak menyangka secepat ini dia akan ditangkap disaat yang tidak tepat.

“Ayo, ikut kami ke kantor polisi. Nanti kamu bisa membuat kesaksian di sana,” ujar seorang petugas kepolisian sambil mendotorong sedikit tubuh Jay untuk kaluar dari ruang perawatan.

“Sebentar, Pak. Ijinkan saya berpam
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status