Share

Tragedi di Depan Pintu Kamar Kos

Aku membuka kamar kos dengan gerakkan lambat. Saat pintunya terbuka, ruangan itu begitu sumpek. Ah, mungkin aku telancur hidup enak di rumah Mas Gala. Aku hidup di rumah besar dan ber-AC. Sementara di sini? Hanya ada kipas angin kecil yang sudah berdebu.

Untung saja masa sewa kosan ini belum habis. Saat memutuskan untuk pergi dari kosan, aku belum sempat pamit kepada pemilik kos. Secara otomatis, pemilik kos menganggap jika kamar ini masih diisi olehku. Hal tersebut menguntungkanku saat ini. Aku masih bisa hidup tanpa harus tinggal di rumah Mas Gala.

Kenapa aku nggak pulang ke rumah Ibu?

kamu pasti sudah tahu jawabannya. Tinggal di rumah Ibu hanya akan membuatnya terbebani. Sudah kubilang, beban Ibu terlalu banyak. Ditinggalkan Bapak membuat mentalnya down. Bagaimana jika aku malah menyusahkannya? Dengan kembali ke rumah, aku hanya akan membuatnya bersedih.

Sekarang, aku masuk ke dalam kamar kos. Aku mengunci pintu, menyimpan koper dipojokan kamar, menghi

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status