Share

Perjuangan Gala Mengejar Cinta

Aku mengerjap saat Melica membuka gorden. Sudah pagi. Dan ini hari kedua aku di panti. Tentu saja, hari ini adalah hari yang bikin galau. Ingin rasanya menjerit, tapi aku tidak bisa menangis kencang jika ada di lingkungan panti asuhan. Bisa-bisa, aku diprotes anak-anak.

“Gimana? Nyenyak?” tanya Melica.

“Lumayan,” jawabku pelan.

Kamu buhong Nara!

Ya, aku bohong. Faktanya, aku dua kali terbangun pada dini hari. Aku tidak tenang. Pikiranku terus-terusan melayang membayangkan Mas Gala. Detik ini pun, orang pertama yang ada di otakku adalah Mas Gala.

Apakah dia tidur nyenyak? Apa Mas Gala bisa tidur tanpaku?

Nara, Nara, bukankah selama ini dia tidur tanpamu? Meskipun sekamar, bukannya kalian tidur di tempat berbeda?

Ya, ya, ya. Tapi tetap saja, Mas Gala selalu muncul di dalam otak.

“Nar, ke kebun belakang, yuk ....” Melica yang sudah mengenakan baju santai, mengajakku. “Kita metik bayam buat

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status