Share

kejujuran Mas Gala

Mataku mengerjap pelan. Sudah pagi ternyata. Saking nyenyaknya, aku tidak sadar jika Mas Gala juga sudah bangun. Dia sedang duduk di sisi ranjang, dan membelakangiku.

Sejenak, aku diam. Ini adalah malam kedua kami tidur seranjang tanpa paksaan. Aku merasakan kelegaan yang luar biasa. Meskipun masalah itu belum selesai. Bahkan masih menyisakan teka-teki.

Sekarang, aku bangun dari tempat tidur, lalu mengusap punggung Mas Gala. “Kamu kenapa?”

Tidak ada jawaban. Aku hanya mendengar deru napas yang cukup kencang. Apa dia mimpi buruk lagi?

Sesaat setelah aku bertanya seperti itu, Mas Gala berbalik. Kini, dia menatapku dengan tatapan tajam. Yang kutahu, itu seperti tatapan kegelisahan. Tatapan yang hampir hilang harapan.

“Saya takut,” jelasnya.

“Takut kenapa?” Aku mengusap tangannya yang kekar. “Ada aku.”

“Saya takut tidak bisa menjagamu,” jawabnya. “Saya sudah berusaha untuk

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status