Share

Bisikan yang Menyadarkan

Saat napas sudah berada di ujung kerongkongan, tiba-tiba wajah Bapak berkelebat. Penglihatanku memang buram, tetapi aku melihat jika Bapak berdiri tegap. Dia berdiri di depanku yang sedang berjuang lepas. Dia berdiri tepat di belakang Mas Gala yang masih melakukan misi. Sepertinya, Mas Gala memang ingin membunuh.

“Nak, Tuhan selalu ada untukmu. Berdoalah. Mintalah.”

Ucapan itu seperti penyejuk untukku. Aku memejamkan mata meski tak tahan. Dalam hati, aku menjerit. Aku meminta. Aku berusaha untuk bisa bertahan dari tekanan kedua tangan Mas Gala yang setiap detik malah semakin kencang.

“Tuhan, tolong aku!”

Saat meminta tolong kepada Tuhan, pikiranku terbang ke hari-H pernikahan kami. Aku mengingat janji Mas Gala yang akan menjaga sepenuh hati. Aku juga mengingat senyum lebar Mas Gala yang membuatku begitu yakin bahwa dia memang telah menjadi pendamping hidup.

“M-mas,” ucapanku setengah tercekat. “Ka-kamu haru

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status