Share

Bab 118

Setelah tinggal seorang diri di dalam kamar. Ansel menutup rapat kelopak matanya. Kenangan pahitnya kemarin sore berkelebat di dalam ingatannya, seperti sebuah film pendek yang diputar ulang.

“Kalian akan menyesal karena telah menangkapku!” Ansel mengutuk petugas polisi yang membawanya.

“Anda salah paham, Tuan,” sahut polisi muda yang menjadi sopir, melirik Ansel dari kaca spion tengah. “Kami justru sedang menyelamatkan Anda.”

“Dengan membawaku ke penjara?” sindir Ansel.

Lelaki itu tersenyum membalas tatapan beringas Ansel melalui kaca spion.

“Kami hanya menjalankan perintah Nyonya Alina, Tuan.”

Ansel menyipitkan mata. Mereka menangkapnya atas perintah mamanya? Itu artinya dia tidak benar-benar kehilangan reputasinya.

“Lalu, kenapa kalian tidak melepaskan borgolku?”

Mendengar pertanyaan sindiran dari Ansel, petugas polisi yang duduk di samping Ansel segera sadar akan kelalaiannya. Dia membungkuk.

“Harap maafkan saya, Tuan,” ujarnya. “Akan segera saya lepaskan.”

Ansel memutar
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status