Share

BAB 119 - RENCANA UNTUK PERGI

Tyaga tertegun setelah mendengar pertanyaan bianca, padahal hal ini adalah sesuatu yang memang diinginkan olehnya. Apalagi setelah panggilan mereka terputus secara sepihak, tyaga sangat yakin bahwa sekarang ini bianca pasti sedang salah paham padanya. Entah kenapa bukannya merasa senang karena bianca menunjukkan perasaan dan emosinya, tyaga justru merasakan perasaan bersalah. Namun, pada akhirnya tyaga hanya bisa menatap kosong layar ponselnya yang sudah gelap.

“P-pak, ma-maaf… saya jadi merasa bersalah sama kekasih bapak.” Kata ratih dengan suara takutnya. Sejak menyelesaikan urusan di Bandung tadi, sebenarnya mereka selesai lebih cepat dari perkiraan. Tapi tyaga sengaja mengajak kepala pengawas proyek untuk makan malam bersama terlebih dahulu, alhasil mereka sampai di Jakarta hampir tengah malam. Padahal sebelum - sebelumnya tyaga tidak pernah melakukannya. Belum lagi permintaannya yan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status