Share

BAB 34 - RASA KEHILANGAN

Bianca mulai membuka matanya perlahan, sekarang sudah ada botol infus yang menggantung dan mengalir ke dalam tubuhnya. Tangan kiri bianca terus digenggam oleh sang nenek dan tangan kanannya sudah digenggam oleh sang mama.

Lalu, bram sedang duduk dengan wajah yang serius sambil memandangi wajah pucat sang kakak. Ketiga orang itu benar - benar khawatir pada bianca. Gadis itu dulu jarang sekali sakit, bahkan tak pernah sepertinya. Hanya satu kali dalam setahun dan itu pun hanya flu biasa. Tapi sekarang lihatlah, gadis itu malah jatuh pingsan dengan wajah yang sangat pucat.

“Sayang.” panggil sang mama.

“...” bianca perlahan membuka matanya.

“Bagaimana perasaanmu, sayang ?” kali ini sang nenek yang bertanya.

“Aku baik - baik saja.” jawab bianca dengan suara lirih dan sedikit serak.

Bianca berusaha untuk duduk dari posisinya, tapi ditahan oleh sang nenek.

“Tiduran aja, sayang.”

“...” bianca menurut saja.

“Sejak kapan kau sering seperti ini, kak ?” tanya bram dengan wajah serius. Bianca hany
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status