Bukankah ini terlalu cepat menghasilkan keturunan? Apalagi hubungan mereka masih dikatakan terlalu singkat umurnya untuk melakukan suatu adegan yang biasanya dilakukan sepasang suami istri sudah bercinta terlalu dalam.
Ditambah lagi, Eleanor belum mencintai suaminya sepenuhnya. Cedric tidak masalah karena ia sudah sangat mencintai istrinya melebihi siapa pun di dunia ini. Hanya permasalahan hati sang istri belum menerimanya sepenuhnya.
Seperti biasa adegan selama ini selalu terjadi, entah di drama, dunia novel atau komik, dan bahkan dunia realita pasti akan dipertanyakan juga kalau sudah memasuki kehidupan pernikahan. Eleanor sudah memiliki firasat pasti cepat lambat akan dipertanyakan hal ini.
Sejujurnya, Eleanor bingung ingin menjawabnya seperti apa. Tidak mungkin ia berkata jujur bahwa sebenarnya ia b
Sekarang memasuki dunia realita. Sepasang pengantin baru kembali bekerja dengan posisi masing-masing sebagai direktur seperti biasa. Sebelum berangkat kerja, sepasang suami istri menyulap penampilan mereka di walk in closet dengan pakaian kerja profesional berkelas atas.Cedric sibuk memilih salah satu arloji mahal koleksi miliknya yang akan dipakai nanti. Sedangkan Eleanor sibuk merias wajahnya dengan peralatan kosmetik andalannya merupakan produk Violette Star.Sepasang pengantin baru mengambil tas kerja mereka bersiap ingin berangkat kerja. Namun, sebelum itu, netra Eleanor sedikit terganggu dengan penampilan sang suami terlihat berantakan di matanya.Dengan lincah Eleanor menggenggam tangan sang suami mencegah langkahnya. “Tunggu sebentar, Sayang.”
Penampakan tamu tidak terduga itu membuat senyuman indah pada wajah sang direktur langsung memudar. Siapa lagi kalau bukan Austin.Alice berinisiatif meninggalkan ruangan direktur. Sesungguhnya ia mencemaskan atasannya akan diperlakukan seperti apa. Mengingat sikap Austin selalu kasar.Sekarang tersisa Eleanor dan Austin di dalam ruangan. Eleanor gugup menghadapi pria kasar di hadapannya. Padahal di masa lalu, Eleanor selalu santai setiap kali menghabiskan waktu bersama Austin. Sedangkan sekarang, Eleanor ingin menghindarinya mengingat sikapnya terakhir kali sungguh tidak bisa diampuni menjelek-jelekan suaminya.Eleanor sengaja bersikap angkuh menempati sofa di dekat Austin. “Apa tujuanmu mendatangiku? Asalkan kamu tahu saja, aku membenci tamu yang mengunjungiku tanpa mengabariku dulu!”
Restoran yang dipilih Cedric dengan interior bernuansa romantis, tentunya berhasil membuat pandangan Eleanor terus berkilauan memandangi sekelilingnya. Ditambah menikmati makan siang bernuansa romantis dengan hiasan sekuntum bunga mawar dan juga lilin kecil di meja, Eleanor sangat menyukai kejutan yang diberikan suami tercinta. Bahkan jarang sekali suaminya memberikan kejutan di siang hari, dikarenakan biasanya sibuk dengan urusan pekerjaan.Berkat kejutan sederhana ini, Eleanor melupakan masalah yang dihadapinya di kantor. Ia melupakan persoalan suaminya sempat membentaknya. Beranggapan suaminya sungguh menyayanginya sampai terlalu berlebihan.Ditambah sentuhan hangat di keningnya, membuat sudut bibirnya semakin terangkat terlihat manis. Namun, seperti biasa karena insiden di kantor tadi sempat membuat mereka bertengkar, seperti biasa sosok Eleanor
Sekarang saatnya menghadiri rapat bersama tim pemasaran dan pengembangan produk mengenai proposal peluncuran produk baru. Di dalam ruang rapat tidak terlalu banyak orang yang hadir. Hanya beberapa orang dari tim pemasaran dan juga beberapa orang dari tim pengembangan produk masing-masing menempati tempat duduk mereka saling berhadapan. Sedangkan Alice duduk di dekat sang pemimpin rapat.Sang direktur pemasaran dan pengembangan produk duduk di tengah di antara semua pegawainya. Sebelum memulai pada topik utama rapat, ia berdiri sejenak menyampaikan perkataan pembukanya terlebih dahulu. Lagi pula ia juga tidak suka kalau suasana rapat terlihat canggung meski sudah beberapa kali berkumpul seperti ini. Ia tahu hari ini kesannya canggung karena topik kali ini mengenai final draft proposal produk baru itu sekaligus persetujuan proposal.“Sebelum mul
Sedangkan sepasang pengantin baru seperti biasa menonton drama favorit mereka saat sebelum tidur. Angin AC terasa dingin akibat hujan deras tengah mengguyur di luar penthouse.Sebenarnya Cedric ingin berinisiatif menghangatkan tubuh istrinya, tapi di sisi lain ia juga tidak ingin merusak momen sang istri sedang fokus pada alur cerita drama itu, sampai pandangannya terlalu fokus melihat aktor tampan terang-terangan menunjukkan aksi keren di matanya.Sudah pasti Cedric cemburu karena mata wanitanya masih sulit dikendalikan setiap melihat aktor tampan. Bagi semua wanita itu adalah hal wajar. Sedangkan hatinya tidak menerima.Kali ini Cedric tidak akan berbuat sungkan lagi. Lengan kekarnya langsung melingkar di tubuh ramping sang istri penuh kasih sayang, supaya pandangan mata sang istri teralihkan pad
Senyuman gagah sang suami membuat jantung Eleanor berdebar sangat kencang. Apalagi ditambah jarak bibir mereka berdekatan, mungkin kalau sepasang bibir indah ini sedikit maju, ciuman mesra akan terjadi.Dengan penuh rasa canggung, Cedric sedikit memundurkan kepalanya. Namun jari jempolnya masih mengusap bibir indah sang istri masih terbakar. “Aku jadi teringat sewaktu kamu memarahiku habis-habisan karena aku melamarmu dengan cara tidak sopan. Hari itu, kamu juga ceroboh minum kopi panas sampai bibirmu terbakar.”“Itu karena aku tidak sengaja. Lagi pula, kenapa kamu membahas lamaran aneh itu lagi?”“Memangnya kamu tidak suka caraku melamarmu waktu itu berbeda dari pria lainnya?”“Waktu itu, kamu melamarku seperti sedang meng
Biasanya banyak orang bilang jodoh tidak akan ke mana-mana. Siapa sangka kalau sebenarnya Eleanor dan Cedric pernah bertemu sebelumnya. Memang mereka sudah ditakdirkan bersama sejak dulu, apalagi dipertemukan secara tidak sengaja.Eleanor tidak bisa menahan tangisan bahagianya ingin mengalir pada pipinya. Pada akhirnya ia menemukan pria penyelamatnya selama bertahun-tahun. Begitu juga Cedric juga sangat menanti wanita yang diselamatkannya merupakan sosok wanita pemberani.Mulutnya masih membisu. Eleanor masih tidak menyangka kalau suaminya adalah penyelamatnya di masa lalu. Apalagi insiden di pusat perbelanjaan itu tidak lama setelah insiden teror terjadi. Selain sebagai penyelamat, secara tidak langsung Cedric juga penyembuh lukanya meski hanya sekilas karena pertemuan mereka terkesan singkat saat itu.
Sangat disayangkan pemadaman listrik telah berakhir. Listrik penthouse menyala membuat sepasang pengantin baru terkejut apa yang mereka lakukan sekarang. Dengan sigap mereka menjauhkan kepala mereka dengan gugup dan memalingkan pandangan.Cedric ingin marah soal listrik yang menyala di saat tidak tepat. Tapi sebagai gantinya ia mengecup kening pujaan hatinya penuh kasih sayang dalam durasi lama, begini saja sang istri sudah terlihat girang.Sarapan kali ini Cedric menyajikan nasi omelet di meja makan merupakan salah satu makan favorit istrinya, sebagai wujud kasih sayang karena semalam mereka sudah saling mengungkapkan isi hati mereka, meski belum sepenuhnya.Pandangan Eleanor berbinar memandangi nasi omelet masakan sang suami terlihat sangat menggoda. Ia langsung menyantap nasi omelet melahap sampai sen