Sebuah tiang lampu bergoyang ke arah sang model cantik sedang melakukan syuting iklan produk kecantikan. Sang direktur ketika mengamati tiang itu akan menimpa istrinya, ia tidak mungkin berdiam saja. Tanpa peduli ia merusak suasana syuting, ia berlari ke arah istrinya dengan wajah panik.
“TIDAK!!”
Eleanor terkejut mendengar suara jeritan suaminya, lalu tatapannya beralih pada tiang yang akan menimpanya. Saat tiang lampu itu tumbang, dengan lincah Cedric melompat ke istrinya sambil memeluknya erat, sehingga tiang itu sedikit menimpa punggungnya.
Cedric sedikit merasa kesakitan. Tapi, ia harus menahannya demi melindungi nyawa pujaan hatinya. Untungnya ia berhasil menyelamatkan diri juga berguling-guling menghindari tiang itu masih dalam kondisi memeluk istrinya.
Di tengah momen kemesraan sepasang suami istri, sepasang asisten berhamburan memasuki ruangan membawakan beberapa bungkusan makanan. Di saat Eleanor ingin melepas pelukan, Cedric langsung menahannya sambil mengedipkan mata kirinya genit.Eleanor tahu maksud bahasa kode keras yang selalu diberikan suaminya. Maksudnya itu, suaminya masih ingin bermanja meski ada orang yang merusak momen mereka seperti sepasang asisten ini. Eleanor tertawa anggun membiarkan suaminya melakukannya, karena ia sendiri juga sebenarnya masih ingin dipeluk suaminya dalam durasi lebih lama lagi.Sepasang asisten sudah kebal melihat momen kemesraan atasan mereka sampai bosan. Melihat sang model masih terlihat sehat, mereka sudah sangat lega. Mengingat kejadian mengerikan itu masih menghantui mereka sampai rasanya hampir terkena serangan jantung.
Berita insiden yang menimpa Eleanor tersebar luas di seluruh media sosial. Austin membaca berita itu sampai mengamuk membanting ponselnya kasar di meja kerja. Dengan tatapan tajam ia melonggarkan lilitan dasi seperti sudah bersiap bertarung melawan musuh terbesar yang merebut cinta pertamanya. Tidak peduli ia berteriak seperti orang gila sampai terdengar asistennya berdiri di luar ruangannya.Batas kesabarannya sudah melebihi batas maksimal. Sudah pasti Austin mengamuk melihat cinta pertamanya terluka karena syuting iklan produk baru. Bahkan ia sudah berasumsi siapa pelaku yang menyebabkan kekacauan ini.Hari sudah mulai sore. Saatnya Austin bersiap-siap merapikan mejanya, ingin menjenguk cinta pertamanya sedang terbaring di rumah sakit.Sedangkan Eleanor masih menunggu kedatangan suaminya. Sudah l
Di suatu ruangan misterius dengan penerangan redup. Sosok pria misterius membaca artikel berita mengenai insiden tiang roboh di saat sang model sedang melakukan syuting iklan produk baru. Berita itu semakin viral sampai trending di urutan lima teratas. Pria misterius itu membuka website pemantauan pergerakan harga saham Violette Star Company semakin menurun drastis. Pria misterius itu tertawa iblis kemudian dengan santai menaruh tab miliknya di meja kerja. Pria misterius itu memanggil asistennya untuk merayakan kemenangan kali ini di tangannya berkat strategi yang dibuatnya berjalan lancar. “Kerja yang bagus.” “Lalu, langkah selanjutnya apa yang akan kamu lakukan?” “Sebenarnya ini baru pemanasan memberi pelajaran pada mereka.” “Kamu merencanakan sesuatu lebih menegangkan lagi?” Pria misterius tersenyum iblis sambil memainkan pulpennya berputar. “Jauh lebih menyeramkan. Rencana kali ini yang bisa membuat hubungan mereka terancam.” “Tapi, untuk sekarang nyawa Eleanor masih hid
Cedric dan Eleanor melakukan jogging di taman kota. Satu-satunya tempat kencan bagi mereka sangat cocok untuk menenangkan diri di saat sibuk menyelidiki kasus. Mereka berlari santai sekaligus juga menantang siapa yang lebih dulu mencapai garis finish yang telah ditentukan mereka. Garis finish itu adalah sebuah bangku kosong yang letaknya lumayan jauh dari mereka. Eleanor dan Cedric bersaing memperjuangkan menempati bangku kosong itu. Dengan penuh semangat Eleanor berlari sekuat tenaganya hingga pada akhirnya mencapai garis finish bersamaan dengan suaminya. Permainan sederhana ini tidak ada yang menang maupun kalah. Karena mereka juga ingin menyimpan energi kembali bekerja di kantor nanti. Mereka sengaja melakukan jogging di hari kerja sekaligus memikirkan penyusunan strategi menangkap mata-mata di kantor. Meski berolahraga di pagi hari berakhir singkat, Eleanor merasa kakinya lelah akibat terlalu bersemangat berlomba dengan suaminya. Sejenak ia memijit betis kanannya terasa pegal
Siapa lagi kalau bukan Natalie merupakan sosok wanita angkuh dan kurang ajar di mata semua orang. Awalnya Cedric dan Samuel sibuk bertengkar, sekarang mereka berdiam karena ada tamu tidak terduga tiba-tiba muncul di hadapan mereka. Jika dibayangkan situasi sekarang, tatapan mata Cedric seperti ada sambaran petir menyerang tatapan tajam Natalie. Meski sebenarnya kunjungan Natalie seperti tidak ingin mengacaukan hubungannya dengan sang istri.Cedric justru curiga entah kenapa Natalie bisa tiba-tiba muncul di saat genting begini. Terlebih lagi membahas soal kasus. Apakah Natalie merupakan sosok orang jahat? Cedric semakin pusing karena setiap hari ada saja beban pikiran terus bertambah.Sedangkan Natalie bersikap tidak tahu apa-apa. Bahkan ia masih tersenyum ramah menyapa sepasang direktur dan asisten. “Aku tidak menyangka kalian nongkrong di sin
Samuel dan Alice mulai melakukan aksi sebagai agen rahasia di kantor. Jam makan siang telah usai, semua pegawai kembali bekerja di tempat masing-masing. Mereka sengaja berpura-pura berbincang santai sambil mengelilingi setiap ruangan dan lantai khusus tiga divisi yang sudah diperingatkan Cedric.Di tengah pengintaiannya, tidak ada satu pun pegawai terlihat mencurigakan. Semuanya masih melakukan tugas masing-masing seperti orang normal. Namun, tetap saja Alice dan Samuel merasa masih ada yang mencurigakan saja. Bisa jadi sekarang tidak ada sesuatu penting terjadi, maka dari itu, mata-mata tidak menunjukkan aksinya.Sekarang yang dilakukan sepasang asisten menggeledah ruangan sepasang direktur. Pertama yang mereka lakukan adalah menggeledah ruangan Cedric. Maksudnya menggeledah itu bukan berarti membuat seisi ruangan menjadi berantakan seperti yang ad
Beberapa hari kemudian…Sehari sebelum Cedric melakukan perjalanan bisnis, ia memuaskan momen bersenang-senang bersama istri tercinta terlebih dahulu sebelum berpisah selama lima hari. Lima hari adalah waktu yang sangat lama bagi Cedric. Tidak perlu memikirkan jauh, bahkan di saat jam kerja saja ia masih merindukan istrinya padahal ruang kerja mereka hanya bersebelahan.Sebelum berpisah dalam waktu cukup lama, Cedric dan Eleanor menonton drama romantis favorit mereka sambil mengemil cookies cokelat yang dibeli Cedric saat pulang kerja tadi.Melihat adegan romantis yang berlangsung lumayan lama di layar kaca, Eleanor merasa iri melihat sepasang suami istri di drama itu selalu terlihat mesra setiap kali mereka pergi ke mana pun. Berbeda dengannya besok dan beberapa hari ke depan harus berpisah
Sepanjang hari Eleanor dan Alice merasa bosan tanpa didampingi pasangan masing-masing. Biasanya setiap pagi sebelum memulai bekerja, baik Eleanor maupun Alice selalu berbincang santai dengan pasangan masing-masing. Sedangkan sekarang, mereka sendirian di posisi masing-masing tanpa didampingi siapa pun.Sudah dua jam berlalu sejak sang suami naik pesawat. Eleanor menghela napas lesu melampiaskan kerinduannya padahal baru berpisah selama dua jam. Apalagi lima hari, mungkin ia akan menggila sungguhan. Di saat ia sangat mencintai suaminya, ia membutuhkan suaminya. Sedangkan sewaktu dulu, jangan berharap ia ingin terus bersama suaminya masih terkesan menyebalkan di matanya. Ia masih menyesal selalu mengucapkan perkataan itu di momen berharga mereka.Sorot mata Eleanor terpaku pada beberapa bingkai foto berisi momen pernikahan mereka, bulan madu, atau ken