Share

Masih Marah

Deon terlihat berulang kali mengecek ponsel, bahkan melihat ke jam dinding yang menunjukkan pukul tujuh malam. Dia mengirimkan beberapa pesan sejak diminta Ayana pulang, tapi istrinya itu tetap tidak membalas pesannya.

“Dia sepertinya benar-benar marah.”

Deon menatap ponselnya, tidak ada satu pun pesan yang dibaca Ayana.

Deon lupa jika Ayana berkata akan sibuk seharian dan mungkin akan pulang terlambat. Dia terlalu fokus dengan kesalahannya, sampai tidak ingat akan ucapan Ayana.

“Aku coba hubungi dulu saja,” gumam Deon sambil berpikir.

Jika dia tidak berinisiatif menghubungi, Ayana pasti mengira jika Deon ikut marah karena diminta keluar dari pekerjaannya.

Deon pun akhirnya menghubungi Ayana, tapi ternyata hanya panggilan terhubung saja yang didengar. Wanita itu tidak menjawab sama sekali panggilan dari Deon.

“Dia benar-benar marah,” gumamnya.

Deon menyandarkan punggung dengan kasar ke sandaran sofa, menengadahkan wajah menatap langit-langit ruang tamu. Namun, sedetik kemudian
Aililea (din din)

Halo, salam kenal untuk kalian yang mungkin belum kenal aku dan baru bertemu karena kisah Ayana dan Deon ini. Sebelumnya aku mau berterima kasih karena sudah membaca kisah ini sampai detik ini, bab ini. Terima kasih juga atas dukungan kalian dari yang memberi ulasan, komentar, bintang 5, sampai yang memberikan gems. Yang ada kritik dan Saran, bisa langsung tulis di komentar ya, insyaallah akan aku baca dan respon, terima kasih.

| 9
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (9)
goodnovel comment avatar
Ristina Wilita
jgn panjang2 ceritanya MB dan 1 jgn terlalu byk yg jahat ya
goodnovel comment avatar
Hezti Wingwing Poenxa Nayla
sehari gak baca rasanya sedih bgt
goodnovel comment avatar
Wahyu Triono
saya menikmati cerita ini. tapi bagusnya pakai paket ja untuk menonton. gausah pakai poin terus jadi ga ribet.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status