My Stalker is a Vampire 14
Tok!
Aku menoleh ke arah balkon, itu... Itu seseorang, bukan?
Aku menelan liurku sulit. Bayangan hitam terlihat di balkon, aku ingin memastikan itu seseorang atau bukan, tapi ... Aku terlalu takut untuk membuktikannya.
Bayangan itu mulai bergerak. Sialnya aku lupa menghidupkan lampu kamarku dan langsung berbaring saja di kasur. Bayangan itu semakin samar tapi masih dapat tertangkap oleh mataku.
Badanku kaku seketika, aku takut hal seperti ini. Sial!
Krekk!
Pintu balkon terbuka perlahan, bayangan itu perlahan
My Stalker is a Vampire 15Friday, hari menyebalkan untuk bersekolah, bagiku. Sejujurnya aku terlalu malas untuk bersekolah, walaupun ini hari keduaku tapi aku merasa masih kesepian di sekolah baru itu."Mika,C'mon!"Sial. Aku berjalan gontai menuju ke bawah. Kutemukan mom, Logan, Jared sedang duduk menikmati sarapan mereka. Aku bergabung dan duduk di samping Jared lalu memakan sarapanku dengan lesu."Ada apa, Mika?"Aku menoleh. "Huh?""Apa ada hal buruk yang terjadi? Kau terlihat lesu," ujar Jared yang entah kenapa selalu p
My Stalker is a Vampire 16Bel berbunyi tanda jam pulang, aku membereskan semua buku-buku dan memasukkannya ke dalam tas. Tidak ingin berlama-lama, aku langsung keluar dari kelas."Hei!" panggil seseorang."Hei!"Aku menoleh, entah mengapa aku rasa panggilan itu ditujukan padaku. Aku mendapatkan pria kemarin yang namanya masih tidak kuketahui."Aku?" tanyaku saat ia berdiri di depanku.Ia kemutar kedua bola matanya dramatis. "Tentu saja!""Kenapa?" tanyaku."Ikut aku." Ia langsung menarik tanganku begitu saja, seolah kami telah dekat.
My Stalker is a Vampire 17"Kau serius, Mika?" tanya Jordan dan aku mengangguk yakin."Ada apa memangnya? Apa itu aneh?" tanyaku.Jordan terlihat melamun sebentar sebelum berdiri dengan tiba-tiba. Aku akhirnya juga ikut berdiri dan menatapnya bingung."Apa kau bisa meminta izin pada orang tuamu, Mika?"Aku memiringkan sedikit kepalaku. "Izin apa?"Jordan memegang lenganku dengan kedua tangannya sembari berkata, "Kita akan menginap selama dua hari, ketempat keluargaku karena yang kau alami saat ini tidak biasa," jelasnya."Apakah itu artinya aku akan bertemu vampir lainnya?" tanyaku pena
My Stalker is a VampireAku bersiap menunggu Jordan di persimpangan jalan rumahku, tentu saja karena takut ketahuan oleh Jared. Aku berjalan kaki, menyusuri jalan sampai akhirnya seseorang menahan tanganku.Jordan. Aku sudah hapal dengan suhu tubuhnya yang dingin."Kau siap?" tanyanya tiba-tiba sama seperti kedatangannya."Sapaan yang bagus Jordan. Bisakah kau mengucapkan selamat pagi terlebih dahulu?" sindirku.Jordan tertawa. "Pagi Mika! Kau siap untuk pergi?"Aku mengangguk dan menjawab, "tentu saja!"
My Stalker is a Vampire 19Malam tiba, aku hanya berdiri di balkon kamar yang luas. Semua terasa ramai sekarang, sangat beda dengan tadi siang. Entah kenapa aku mulai tidak semangat dan merasa ingin pulang.Jordan? Aku tidak tahu dimana ia kini, bahkan kami tidak lagi berbicara setelah aku menyinggung tentang Lauren yang mana ia katakan adalah miliknya.Apa ia sedang mengoleksikepemilikkan?Aku memang bodoh dan naif, seharusnya aku tahu dunia yang kujalani saat ini berbeda dengan dunia normal seperti dulu. Lantas apa yang kuharapkan kini? Aku hanya berharap semua pikiran buruk tidak melintas di kepalaku dengan begitu mudahnya. Itu membuatku bersikap skeptis terhadap apapun.
My Stalker is a Vampire 20Pagi ini aku terbangun dari tidurku yang tidak nyenyak. Aku bermimpi buruk, di mimpiku aku sedang dikejar oleh segorombolan orang memakai jubah. Mereka mengerikan dan mencoba menangkapku bahkan mereka ingin membakarku, untung saja aku terbangun.Aku mengambil gaun bewarna hitam di lemari, semua isi lemari itu hanyalah gaun. Aku sedikit tidak terbiasa tapi mau bagaimana lagi, hanya itulah pilihanku.Sebelum keluar dari kamar, aku membuka pintu balkon dan membiarkan cahaya masuk ke dalam kamar ini. Dengan begitu, tempat ini tampak lebih hidup. Setelah itu aku keluar dari kamar.Marilyn terlihat sedang menata bunga-bunga segar di vas bunga. Aku menghampirinya."Pag
My Stalker is a Vampire 21"Dimana Lauren?" tanya Jordan pada seorang pria yang sepertinya pelayan di sini.Pria itu mendunduk sebentar sebelum menjawab, "ia sedang berada di taman, tuan."Jordan langsung saja berjalan tanpa mengatakan terima kasih pada pria itu dan sebagai gantinya aku yang akan mengatakannya."Terima kasih," kataku yang disambut senyuman tipis pria tersebut.Lantas aku kembali mengikuti Jordan, langkah kakinya terlalu lebar membuatku kesusahan mengejarnya. Sampai kami tiba di taman, ku lihat Lauren sedang menanam bunga. Wajahnya yang semangat terlihat jelas dibalik topi bundarnya.Aku menatap tangannya, ternyata ia mem
My Stalker is a Vampire 22Aku menatap Jordan yang kini tengah bermain dengan pianonya. Ia sangat tampan sekali, apalagi jika ia dibalut jas, membayangkan itu membuatku tidak sadar jika pria yang tengah kubayangkan telah menatapku sedari tadi."Memikirkan sesuatu?" goda Jordan yang pastinya sudah tahu isi pikiranku."Kau mengetahuinya?!""Sedikit mengintip," kekehnya dan mengambil tempat di sampingku."Sial."Jordan menggeleng. "Aku tidak suka kau berkata kasar," tolaknya.Aku mengedikkan bahuku, seolah tidak mendengar dan tidak medulikannya.