Share

Episode 15 Cerita Masa Lalu Sarah

Setelah menerima telpon dari seseorang, Sarah nampak murung. Wajahnya gelisah. Dia duduk di tepi ranjang dengan muka tertunduk.  Dia melempar  ponselnya di atas kasur. Air matanya mengalir dari kedua matanya. 

Kuhampiri Sarah yang sedang bersedih. Aku duduk di depannya. Rambutnya yang panjang terurai menutupi wajahnya. Tanganku menyibak  rambut hitamnya. Menghapus air matanya. 

"Sayang…." kataku lirih menatap wajahnya sendu. 

" Apakah kamu tidak bisa berbagi denganku. Apa kamu menganggap aku ini suamimu atau hanya menjadi kesenanganmu."

Sarah malah terisak. Mungkin bebanmu terlalu berat. Kekuatanmu begitu rapuh. Setelah menjadi suamimu, aku merasa aku telah menjadi pria dewasa. Tidak lagi anak muda yang suka nongkrong dan main gitar dengan te

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status