Share

Episode 42 Caffe Untuk Pram

Bab 42

Sebelum mengatakan sesuatu Sarah menatapku polos. Ada binar di matanya. Aku tidak pernah mengerti arti tatapan matanya. Hanya yang kulihat mata itu penuh cinta.

Segera kupalingkan wajah ke arah lain. Ternyata tiga pasang mata juga memperhatikan  segala tingkah dan gestur tubuhku. 

"Yuk, makan dulu!" ucap Sarap kemudian. 

Sarah melayani anak-anak dengan kasih. Dia juga tak segan mengambil lauk untukku. Sudah seperti keluarga yang komplet. Mampukah aku menjadi bagian dalam keluarga Sarah?

Sambil makan, sesekali kami bercerita tentang segala hal. Melihat kelucuan Atta aku sempat tertawa. Alangkah bahagianya andaikan semua ini cepat terwujud tanpa ditutupi. 

"Perkedelnya enak,Pram," kata Sarah de

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status