LioGav kembali!! :)
Happy Reading
-----“Kita akan mengunjungi kediaman Mr. Arvezio lagi, Nyonya?” tanya Anna berbinar ketika babysitter itu membantu Liora menyiapkan perlengkapan Vierra selepas majikannya pulang bekerja.
“Ya, mengapa kau selalu terlihat begitu senang?” balas Liora dengan sedikit nada geli yang terselip.
Wajah Anna saat itu langsung berubah merona malu. “Saya selalu senang ketika melihat Anda dan Mr. Arvezio bersama. Terlebih saat itu keluarganya turut sangat baik terhadap saya.”
Anna memang tak pernah terlalu dekat dengan sang Nyonya. Ia tak bisa melakukan apa pun selama ini ketika mendapati wanita berparas cantik itu muram dan tersiksa atas bayangan sosok mendiang Alex dan Rose. Orang di luar sana tak akan ada yang mengetahui di balik wajah datar dan dingin itu selalu menjerit tangis di tengah kesunyian penghujung malam.
Sungguh, Anna benar-benar
Happy Reading-----Pesawat pribadi bertuliskan Arshvero telah mengudara lebih dari setengah jam lalu, meninggalkan Bandara Dane Country Regional—Madison menuju Bandara LaGuardia. Bandara terdekat untuk mencapai mansion tempat Starley dan Zevander tinggal yang berada di Brooklyn.Starley secara khusus meminta ulang tahun ponakannya itu untuk diadakan di mansionnya dan Liora dengan senang hati mengabulkan hal itu. Starley memang membutuhkan keriuhan untuk menghidupkan mansionnya yang sunyi. Menghidupkan pula suasana hati wanita hamil itu yang tak bisa bebas keluar sesuka hati di New York tanpa penyamaran, meski telah memiliki identitas baru.Hanya ada dua pilihan untuk seorang desainer besar seperti Starley, yaitu operasi plastik atau tinggal di negara terpencil. Dan tentunya Starley tak bisa memilih di antara pilihan gila itu. Gemerlap New York adalah bagian dari jati diri Starley, sehingga ia butuh terus berusaha untuk beradaptasi de
Kita santai-santai dulu ya di bab ini :DHappy Reading-----Crossleight Mansion, Brooklyn-USA. 04.13 PM“Akhirnya kalian datang!!” teriak Starley berbinar lebar ketika menyambut kedatangan Liora dan Gavriel yang baru saja memasuki mansionnya yang berdesain seperti benteng kastil. Klasik, tetapi tak terlihat tua sedikit pun karena pilihan cat putih yang justru mengesankan kelasnya sendiri.Bagi Gavriel, ini adalah pertama kali ia berkunjung kemari. Ia dan Liora akan menginap di mansion ini sampai besok sore dan harus langsung kembali ke Madison setelahnya. Cukup melelahkan, tetapi Liora dan Gavriel sudah terbiasa dengan aktivitas lintas negara bagian seperti ini untuk pekerjaan mereka.Vierra langsung beralih kegendongan Starley dengan riang. Bayi yang esok akan menginjak usia satu tahun itu segera menunjuk-nunjuk jendela lebar tak jauh mereka. Sebuah pemandangan taman yan
Happy Reading-----Gavriel mengenal baik latar belakang siapa seorang Allan atau Dexter Quinton sebelum menjadi pebisnis besar seperti sekarang. Kakek dan ayahnya bahkan mengenal secara langsung bagaimana sepak terjang ayah Liora di dunia bawah tanah dahulu. Jika saja Dexter adalah keturunan Italia, mereka dahulu sudah akan mengajak Dexter bergabung bersama Prospero. Pria itu adalahhitmanterbaik dan tersadis di masanya.Sehingga Gavriel mengerti dan tak terkejut melihat proteksi yang Dexter bentangkan untuk Liora. Pria itu sangat tahu kotor dan tercemarnya dunia ini. Hal itu pula yang membuat Gavriel memahami mengapa Dexter membencinya. Ayah mana yang rela putri kecilnya bersama bajingan sepertinya dan berada dalam lingkaran bahaya?Gavriel menyadari kenekatannya membawa Liora di sisinya bukanlah tindakan yang bijak. Banyak orang yang menghormati dan takut padanya, tetapi tak sedikit pula yang membenci dan
Happy Reading-----Tautan tangan yang terjalin di antara Liora dan Gavriel mengalirkan ketenangan mendalam yang Liora butuhkan. Sampai wanita itu beberapa kali menoleh di tengah langkah mereka menuju ruang acara ulang tahun. Anna berjalan di belakang tak jauh dari mereka, sementara Gavriel menggendong Vierra. Gavriel selalu menerima tatapan sang kekasih dengan mempersembahkan senyum lembut khasnya yang penuh seksian karisma.Seluruh gabungan daya tarik Gavriel adalah sebuah hal yang selalu Liora serap dengan serakah. Gavriel membuatnya lupa apa yang akan ia hadapi, tetapi juga sekaligus waspada pada kemaskulinan pria itu yang menantang dan juga menenangkan. Sebuah kombinasi yang selalu kontradiktif, tetapi hal itu pula yang membangkitkan gairah liar yang tak pernah Liora sadari ada sebelum Gavriel masuk di hidupnya.“Jangan memandangku seperti itu, Cara mia,” peringat Gavriel bersama mata biru indahnya yang kali in
Happy Reading-----"Mr. Mrs. Quinton. Senang bisa bertemu Anda kembali." Sapaan Gavriel meluncur mulus seperti tetes air di gelas yang dingin. Kedua sudut bibirnya tertarik tenang nan sopan yang selalu mengiringi sisi wibawanya.Liora pantas mendapatkan pengalaman terbaik.Ia mengulurkan tangan dan membuat Liora berdebar keras menantikan respon ayahnya. Dexter menatap dingin wajah Gavriel, lalu matanya jatuh tanpa minat pada tangan di sana. Tangan Liora terkepal nyeri karena itu.Liora dan Gavriel kemudian dapat melihat Vello mengusap lengan sang suami dengan lembut. Atas hal itu, Dexter akhirnya mengayunkan tangan, menerima jabat tangan Gavriel. Hanya untuk menuruti istrinya.Dada Vello membusung lega, sementara alirah darah Liora yang sebelumnya tertahan, kini kembali mengalir.Gavriel tak melepas senyum hormatnya. Sangat menghargai Dexter yang mengubur ego demi menyenangkan Vello. Ia pun sudah dipastika
Happy Reading-----“Tiup lilinnya, Sayang,” seru Liora gembira seraya mendekatkan gendongan Vierra ke dekat lilin kue ulang tahun bertingkat. Vierra mengerucutkan bibir. Udara dari mulutnya meluncur, tetapi setelah beberapa kali hanya mampu membuat api di lilin-lilin itu bergoyang pelan. Seluruh keluarga tertawa melihat upaya bayi perempuan itu. Liora lalu membantu meniup lilin tersebut dan satu per satu lilin itu pun padam. Mata Vierra membulat takjub melihat hal sederhana dari api yang tiba-tiba hilang tersebut. “Yeay!!” pekik Liora, seolah itu semua hasil upaya putri kecilnya. Para keluarga bertepuk tangan. Vierra lantas tertawa senang. Kedua tangan mungilnya ikut bertepuk tangan dan membuat seluruh undangan tergelak. Liora tak tahan, ia mencium gemas pipi putrinya. Meski suasana hatinya sempat runtuh berkat ayahnya, tetapi semua ini terasa sempurna di tengah ketidaksempurnaan. Liora menyadari kejanggalannya deng
Happy Reading-----Gavriel memasukkan satu tangan ke saku celana. Tangannya yang lain mengenggam ponsel di telinga. Ia sibuk mendengarkan berita yang didapat dari seorang made guy-nya yang ia kirim untuk memata-matai Gennaro, crime family milik Armando.Sementara itu, matanya mengarah pada lukisan pantai yang sangat indah, tergantung di salah satu dinding mansion. Di bawah lukisan itu terdapat sebuah paraf yang Gavriel kenali sebagai tanda bahwa itu adalah karya Starley.Ia menjadi teringat bahwa Zevander pernah mengatakan bahwa Starley memiliki bakat seni yang menurun dari Zerenity. Gavriel sedikit terbesit tanya, bukankah ibu Starley seorang chef? Lalu mengapa bakat yang menurun justru seni? Atau Zerenity sebenarnya memiliki hobi melukis?Mungkin sesuatu yang terlihat tak selalu harus menjadi perhatian. Mungkin yang dianggap bukan hal utama justru memiliki pengaruh. Hal itu tiba-tiba menyadarkan Gavr
Happy Reading-----Gavriel melangkah cepat menghampiri Liora yang mematung melihat dirinya, tetapi semakin Gavriel mendekat, semakin Liora melihat jelas luka di sudut bibir kekasihnya. Tangan Liora terkepal erat.Ia lalu segera berbalik badan untuk mengejar kepergian ayahnya, meminta penjelasan. Terlebih tadi ayahnya seolah-olah tak melihatnya.Dada Liora terasa nyeri mendapati hal ini. Ia pikir setelah pelukan dirinya dengan sang ayah tadi telah melunakkan hati Dexter. Namun, apa yang justru baru saja terjadi?"Cara mia!" Gavriel menangkap siku Liora dan membawa tubuh itu memutar menghadapnya. "Aku percaya kau akan selalu membelaku, tetapi untuk kali ini jangan, aku pantas mendapatkannya."Liora menggeleng keras. Ia menangkup kedua wajah Gavriel, memperhatikan setiap inci di sana, memastikan hanya satu robekan di bagian bibir itu saja yang melukai kekasihnya."Apa yang terjadi?" Bibir Liora bergetar