Share

lima 25

Jarot dan Wahyudi bersamaan menatap ke arah dompet coklat itu. Wajah Wahyudi memucat.

"Astaga, dompet saya terjatuh," ujar Wahyudi. Dia melihat sejenak ke layar ponselnya untuk mengetahui siapa yang sedang menelepon.

Wajah Wahyudi sedikit terperanjat saat melihat ternyata Wina yang meneleponnya. Wahyudi segera menggeser layar untuk menolak panggilan telepon dari Wina. Lalu cepat-cepat mengambil dompet itu dan memasukkannya ke dalam saki celananya. Dengan secepat kilat juga, dia membalikkan badannya menjauhi Jarot.

"Tunggu! Pak Wahyudi! Saya ingin bicara sebentar!" seru Jarot seraya mengejar Wahyudi yang nyaris berlari di p pabrik yang menghubungkan toilet dengan ruang kerja utama.

Dengan jantung berdebar lebih kencang, Wahyudi menoleh dan menyunggingkan senyum pada Jarot.

"Ya Pak? Ada apa? Waktu istirahat hampir berakhir. Kita harus segera bekerja lagi bukan?" tanya Wahyudi.

Jarot menatap ke arah Wahyudi dengan tatapan curiga.

"Dompet siapa yang jatuh tadi?" tanya Jarot dengan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Jee Esmael
Ternyata si Jarot juga bejat ya. Dan lagi ternyata si wina hamudun lho.. Ternyata oh ternyata.. Hahaha
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status