Share

52. Cemooh dari sang Ayah

"Jika kau terlalu lama memelukku, apakah kau tidak takut kesulitan melepaskannya?" tanya Nalini.

Megantara menghirup dalam-dalam aroma tubuh Nalini sambil menggeleng. "Anehnya aku tidak takut. Aku juga tidak tau ternyata rasanya senyaman ini. Aku menyesal karena baru menyadarinya."

Nalini melepas secara paksa pelukan Megantara, "Maksudmu kau menyesal baru mencoba memiliki hubungan dengan wanita lagi? Jika sedari dulu kau sudah mencoba? Kau akan memilih wanita lain karena belum pernah bertemu denganku?"

"Tentu saja tidak, aku menyesal karena Tuhan tidak mempertemukan kita sejak dulu. Bahkan aku berharap Tuhan mempertemukan kita sebelum aku menikah," Megantara mengusap pipi Nalini dengan jarinya.

"Jika begitu kau tentu tidak bisa memiliki Sivia di hidupmu, bersyukur saja dengan yang Tuhan sudah takdirkan untukmu," Nalini menasehati.

"Ya. Aku harus bersyukur karena aku memiliki kalian, kau dan Sivia," Megantara tersenyum lebar. Senyuman itu terlihat indah di mata Nalini.

"Apa pendapa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status