Share

67. Luka di Tangan Tak Sebanding dengan Luka di Hati

"Aku tidak apa-apa. Hanya luka ringan," kilah Nalini.

"Kemarikan tanganmu. Aku ingin melihatnya," kata Megantara sambil mengulurkan tangannya. mencoba meraih tangan Nalini.

Nalini berusaha menolak namun akhirnya Megantara memaksa. Kini tangannya sudah diraih oleh Megantara. Megantara mengamati luka di punggung tangan Nalini.

"Terkena panas? Mengapa bisa terjadi?" Tanya Megantara menelisik.

"Aku yang ceroboh," jawab Nalini sambil menunduk.

"Tidak biasanya kau bersikap ceroboh? Kau pasti sedang memikirkan sesuatu sehingga kau tidak fokus?" Megantara tau betul keprofesionalan kekasihnya saat di dapur.

Nalini tak menjawab. Dia masih saja tetap menunduk. "Duduklah!," perintah Megantara sambil menuntun Nalini untuk duduk.

Megantara bergegas mencari kotak obat di kantornya. Sepertinya sekretarisnya pernah menyiapkan seperangkat alat untuk pertolongan pertama. Tapi karena tidak pernah memakainya, Megantara agak kesulitan mencarinya. Nalini hanya diam mengamati gerak-gerik kekasihnya.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status