Share

33. Rejeki dari Bude Lastri

Nasi Berkat 33

"Nduk ...!"

Mak Siti menghentikan langkah kakinya. Ia lantas menoleh kebelakang untuk melihat siapa gerangan yang memanggilnya.

"Bude Lastri, tumben!" gumamnya lirih.

Bude Lastri melambaikan tangannya, sebagai isyarat agar Mak Siti mendekat. Mak Siti tersenyum tipis, lalu mengangguk. Perlahan menghampiri Bude Lastri yang berdiri di teras rumahnya.

"Injih, Bude, pripun (iya, Bude, gimana)?" Mak Siti bertanya sopan.

"Seko layat, to (dari ngelayat, ya)?" tanya balik Bude Lastri sambil menunjuk bakul kosong yang dibawa Mak Siti dengan dagunya.

Bude Lastri orangnya memang sedikit ketus dan dingin. Namun sebenarnya orangnya baik. Dia tidak suka basa basi dan banyak omong.

"Iya, Bude. Bareng sama yang lainnya tadi," jawab Mak Siti.

"Tegalku panen telo jalar, mbok menowo koe meh ngasak. Wite yo hurung dijipuki, iso dijipuk gawe bibit, opo meh didol gawe sayur. Pinggir omahmu rung ditanduri to?" jelas Bude Lastri panjang lebar dan diakhiri sebuah pertanyaan.

"Alhamdulillah, ter
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status