Share

34. Ngasak ubi

Nasi Berkat 34

Mak Siti begitu semangat menggoes sepeda tuanya. Terik matahari seolah tak mempan dikulitnya. Walau keringat sudah bercucuran, tapi senyum diwajahnya tidak pernah pudar.

Begitupun dengan Erna. Sepanjang jalan ia terus saja berceloteh. Apapun hasilnya nanti, yang penting mereka usaha dan optimis.

Kebun Bude Lastri sudah dekat, terlihat dari adanya mobil pick up yang parkir di seberang kebun. Ya, jalan menuju kebun memang tergolong lebar. Cukup untuk mobil dan motor lewat. Walaupun akan menyulitkan jika hujan tiba, karena jalan jadi berlumpur.

"Udah deket, Mak?" tanya Erna dari boncengan belakang, kepalanya sambil melongok kedepan.

"Sebentar lagi, itu didepan yang ada mobil pick upnya!" jawab Mak Siti, dengan menunjuk mobil pick up dengan dagunya, yang tentu saja tidak bisa dilihat putrinya karena Erna duduk membelakanginya.

Sedangkan Erna hanya manggut-manggut mendengar penuturan M
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status