Share

18

"Aku yakin dengan bukti itu Mama pasti akan percaya."

"Ide bagus itu, Din."

"Iya, nanti aku mau chat dia setelah dapat kontrakan."

"Kenapa gak coba jelasin ke Mama sekarang, Din? Jadi seandainya mamamu percaya, kan, kamu gak perlu cari kontrakan." Yana menatapku lewat spions.

"Kan bilangnya sama Mama bukan sama Papa, Yan. Papa aku gak boleh tau dulu mengenai ini karena kondisi Papa sedang drop. Aku gak mau gara-gara ini nanti Papa tambah sakit, secara walau papa kalau udah marah itu galak banget kayak setan, tapi aku tetep sayang sama Papa, Yan. Aku gak mau sampai Papa kenapa-napa."

"Jadi tetap akan mengontrak, nih?" Yana lagi-lagi menatapku lewat spions.

"Iya, laaah." Aku menganggukkan kepala. "Soalnya kalau aku tinggal di rumah Papa, Papa pasti akan curiga karena aku tinggal di sana sementara Mas Angga enggak."

"I-ya sih, Din. Bener juga." Yana menganggukkan kepala.

Kami berputar-putar masuk keluar gang mencari kontrakan dan akhirnya dapat di belakang kampus, persis depan lapangan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status