Share

21

Lalu Mama mendorong kuat suamiku, membuat Mas Angga yang tengah membungkuk tampak kesakitan kini terjengkang jatuh.

"Kamu kira, aku ini percaya padamu, apa?! Enak sekali kamu sudah memerawani anakku, dengan seenaknya memintanya angkat rahim! Dasar lelaki gila, kamu!" Mama kembali menendang selangkangan Mas Angga, membuat Mas Angga meringis tampak begitu kesakitan karena burungnya terus ditendang oleh Mama.

Mama meraih selang dan menyalakannya, mengarahkannya ke tubuh Mas Angga sampai tubuh suamiku basah kuyup. Aku terdiam menatap Mama yang begitu marah pada Mas Angga, Mama terus mengarahkan selang ke tubuh Mas Angga. Mata Mama basah oleh air mata dan kini ia tersengal kecil. Akhirnya, mama menjatuhkan selangnya ke bawah.

"Kamu! Mulai detik ini, aku tidak menganggapmu menantu lagi! Pergi dari sini per-giii!"

Teriakan Mama melengking memecah malam. Mas Angga mendekat lalu bersimpuh di kaki Mama, namun Mama menendangnya.

"Angga akan datang ke sini besok, Ma," kata Mas Angga.

"Pergii!"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status