Share

29

Aku nyengir kecil saat bertemu tatap dengannya. Dia letakkan plastik-plastik putih di dekatku lalu menjatuhkan boneka ke kakiku lalu,

TAK!

"Auw, Ma-aas!" Aku memegangi kepala. Cukup sakit juga dia menjitakku. Aku menatapnya dengan bibir mengerucut. Sesekali aku meringis.

"Gak ikhlas banget sih Mas beliin aku boneka?" Aku menatapnya dengan wajah cemberut.

"Bukan tidak ikhlas. Tapi kalau kamu bilang bahwa kamu ada di taman, aku tidak perlu jalan kaki dari Chandra ke sini panas-panasan. Begitu anak ma-niiis," katanya sambil mengusap-usap kepalaku dengan gemas.

Aku menyingkirkan tangannya dari kepalaku.

"I-iih. Kan jadi berantakan, kaaan, rambut a-kuuu."

"Kamu, katanya mau kuliah di IAIN, kenapa jilbabnya di lepas?" Dia duduk di sampingku lalu dengan cepat menarik gelas es boba di tanganku.

"Kehausan, ya?" tanyaku saat melihatnya menyeruput es bobaku dengan cepat sampai bulatan-bulatan kecokelatan itu pun habis di makannya. Pasti dia lelah aku kerjain. Satu gelas es boba dalam plastik tr
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status