Share

Bab 9

"Sudah kutebak," Roy tersenyum lebar melihat kehadiran Gera.

'Astaga! Kenapa senyumnya sangat menggoda dan membuatku enggan untuk pergi?' batin Gera menjerit. Gera menampik pikirannya dan menggeleng. 

"Jangan terlalu percaya diri, Tuan. Sikap seperti itu tidak perlu dijunjung tinggi meski perlu. Secukupnya saja," Senyum Roy seketika meredup mendengar perkataan Gera. 

Gera masih saja berdiri dihadapan Roy dan menatap datar. " Lalu untuk apa kau kemari jika bukan kembali menjadi asistenku?" 

"Mohon maaf, Tuan. Apa yang Anda katakan barusan? Asisten? Bukannya saya disini hanya dijadikan budak atau yang kerap Anda sebutkan namanya sebagai, ah entah saya lupa," Gera berniat menyindir Roy. 

"Saya kesini hanya untuk mengembalikan barang Anda yang sempat saya pinjam. Hoodie. Terima kasih banyak, Tuan. Untuk uang Anda, denda maksud saya, bersabar

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Puspita Adi Pratiwi
kena lagi Gera
goodnovel comment avatar
Abdul Hafid
bagus banget bukunya.
goodnovel comment avatar
Muhammad Ghufran
lanjutkan terus
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status