Share

CHAPTER: 22

"Adik kamu mana?"

Gerakan tangan Namiya yang sedang menata menu makan malam mereka di atas meja terhenti, ia menoleh pada pintu kamar adiknya yang tertutup rapat menandakan bahwa pemilik kamar tersebut tak berniat untuk keluar. Ia pun menghela nafas kasar, hal ini sudah terjadi sejak mereka pindah ke sini, tak mau terlalu memikirkannya. Namiya pun menoleh pada Gilbert yang barusan bertanya dan menggelengkan kepala, baru akhirnya ia duduk. Sepertinya Gilbert sudah tahu maksud gelengan kepalanya sehingga ia kembali bertanya.

"Dia masih menolak makan malam denganku? Apa sebesar itu kebencian Adikmu padaku hingga dia tak mau melihat wajahku bahkan hanya sebentar saja saat makan malam?"

"Yang terikat kontrak denganmu adalah aku, bukan Adikku. Jadi kau bisa paksa aku melakukan apapun, tapi tidak dengan Adikku."

Kata-kata Namiya terdengar begitu menusuk, hal itu membuat Gilbert berhenti bertanya dan memilih memulai makan malam dan tak lagi bertanya karena ia tak mau

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status