Share

Bab 48- Lagi?

"Yank! Aduuhh, jangan nangis, dong! Kamu salah paham, bukan gitu maksud, Mas!"

Bahu Rani semakin bergetar hebat. Namun, mulutnya tak mengeluarkan suara.

Irwan semakin panik, ia mencoba mendongkakkan wajah istrinya, tapi tiba-tiba...!

"Waaaa" Ternyata, Rani hanya mengerjai Irwan saja. Bahunya bergetar tadi sebab menahan tawa.

"Hahahaha....! Lucunya suamiku ini!" Rani mencubit kedua pipi Irwan.

"Gimana? Panik, nggak? Panik, nggak? Panik 'kan? Masa enggak? Hahahaha..." Dia masih saja menertawakan suaminya itu.

"Kamu ini, ya! Iseng banget. Mas, kira kamu beneran nangis, loh!" Irwan balas menggelitik perut Rani.

"Hahaha..! Stop, Mas! Geli!" Tawa Rani mengundang keingin tahuan Naufal anaknya.

"Mama sama Ayah lagi apa, sih? Kok, kayanya seru banget! Aku juga mau ikutan, dong!"

"Tuh, kan! Naufal jadi kepo!"

"Ayo, sini! Mau ikutan 'kan?" Irwan pun menggelitik perut Naufal, di ikuti Rani. Anak kecil itu pun tertawa dengan riangnya.

Mereka bertiga tertawa bersama.

***

"Mas beneran nggak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status