Share

Bab XVIII :Refleksi dadakan.

  Nara berusaha mengatur napasnya begitu masuk ke dalam kamar,”Aduh gawat. Ternyata selama ini papa sama mama tahu.”gumamnya sambil menggaruk dahi,”Kenapa juga mereka harus lihat setiap kali aku lagi diantar pulang?”keluhnya lagi. Sepertinya sebelum berangkat ke Yogyakarta ia harus membuat mas Ara segera membereskan masalah ini.

#

 “Nara?”jawab Ara begitu mengangkat panggilan masuk di ponselnya saat ia dan keluarganya baru saja selesai makan malam bersama.

 Ibu Ratih yang sedang sibuk di dapur langsung menoleh dan memandang putra sulungnya, ia langsung bersemangat begitu tahu siapa yang menghubungi Ara.

 “Mas ada yang mau aku bahas. Besok mas sempat jam berapa?”tanya Nara cepat.

 Ara mengangkat sebelah alis karena melihat wajah ibu Ratih yang berseri-seri terus menatapnya,”Belum tahu. Aku ada jadwal operasi sampai sore.”jawabnya singkat.

 “Ya sudah kalau begitu.”ujar Nara sambil menghela napas.

 Begitu Ara meletakkan ponselnya
Meg Cloudy

Ditunggu ya kelanjutannya pembaca. Yang pasti kisah Nara akan makin seru dan konyol. Terima kasih 😘😘

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status