Share

Bab 80

"Aku istirahat dulu," pamit Parjo sembari bangkit dari tempat duduknya.

"Pikirkan usulanku tadi. Lelaki tua itu telah mempermalukanmu pada mereka. Kau telah ditertawakan oleh tetangga-tetanggamu saat diusir dengan begitu hinanya," ucap Parjo sembari menepuk pelan pundakku.

Terlihat Parjo melangkah meninggalkanku yang masih duduk termangu di kursi yang ada di teras rumah sembari menatap jalan raya yang telah terlihat sepi.

Aku menghela napas berat lalu aku bangkit dari tempat dudukku, masuk ke dalam rumah dan langsung berjalan menuju ke kamar yang telah ditempati oleh Hana.

Saat pintu itu terbuka, terlihat Hana sedang duduk dengan pandangan kosong menatap ke arah tembok kamar.

"Belum tidur?"

Perempuan itu tersentak kaget saat mendengar ucapanku. Sesaat kemudian netranya memandang ke arahku yang berjalan mendekat ke arahnya.

Aku menghempaskan tubuhku duduk di samping Hana. Aku menoleh ke arah jam yang menggantung di dinding, jarum jam sudah menunjukkan pukul dua belas malam.

Ter
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status