Share

Bab 45

Dari pagi, hujan gerimis belum berhenti. Satu porsi menu sehat baru saja aku kirim ke tempat praktek Kelvin.. Dia mengaku belum sarapan tadi pagi. Tak aku pedulikan para pegawai yang saling berbisik melihat aku memasak di dapur.

Sesekali aku yang membuatnya senang, selain ingin dan suka. Hal ini balasan atas yang dia sudah lakukan untukku

"Mbak … ada yang ribut di depan." Sania datang dengan wajah tegang. Membuyarkan lamunanku pagi ini.

"Ribut gimana? Siapa yang ribut?" tanyaku bingung.

"Pak Rindang, nggak tau sama siapa, perempuan ketutupan wajahnya, ga sempat liat jelas.

"Ributin apa?"

"Aku juga belum tau, makanya ayo keluar." Sania menarik tanganku. Aku bergegas beranjak, mengikuti Sania. Langkah kami berhenti di teras resto.

"Mbak, itu kan … Istrinya Mas Aris." Aku mendongak ke arah kerumunan.

"Saya tidak mau, ada mobil pengunjung restoran, yang parkir di depan tanah saya. " Suara itu cukup aku kenali. Benar itu milik Indah. Ada apa lagi dengan wanita bin** itu? Ini masih t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status