Share

Bab 46. Janji?

Dari semua hal yang membuat Sara bernuansa hati baik pagi ini, tentu salah satunya adalah bertemu Babal lagi. Lelaki kemayu itu sudah kembali dari kampung dan kini ada di gedung pengadilan menyusul Sara.

Sara memeluk Babal dengan girangnya seperti bertemu saudara kandung.

"Ya ampun Beb, lo senang banget gue balik. Ah, berasa dikangenin pacar. Tapi kan pacar gue—"

"Sssttt diem dulu Babal, gue kangen." ujar Sara sambil memeluk Babal dengan eratnya. Seperti beruang dan anaknya.

Mereka terlalu asyik melepas kangen sampai tidak sadar dibelakang mereka ada Banyu yang bermuka suram. Kepanasan. Gedung sebesar ini di ruang tunggunya tidak ada AC yang proper. Jangan bilang sedang rusak. Banyu menggerutu. Ia melepas kacamata hitamnya dan bersidekap lalu bersandar di tembok.

"Kacang mahal banget ya harganya." celetuk Banyu.

Namun, orang yang di sindir masih tidak sadar dan masih saling memeluk girang. Baru kali ini juga Ia melihat Sara seperti anak kecil sungguhan jika sedang bersama Babal. Mung
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status